Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kata Menkes soal Vaksin AstraZeneca Berefek Pembekuan Darah

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (Youtube.com/Sekretariat Presiden)
Intinya sih...
  • Menkes Budi Gunadi Sadikin merespons isu vaksin AstraZeneca yang memiliki efek sampingSindrom Trombosis dengan Trombositopenia (TTS) yang sebabkan pembekuan darah. Menurutnya kasus TTS di Indonesia tidak ada.

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, buka suara terkait vaksin COVID-19 AstraZeneca memiliki dampak penyakit langka, yakin Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia atau Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome (TTS), yang menyebabkan pembekuan darah.

Budi mengatakan, AstraZeneca memiliki dampak yang tidak baik sudah ada sejak pandemik COVID-19.

"Saya ingat juga AstraZeneca ini isu mengenai itu sudah ada dulu waktu kita zamannya pandemik COVID, seingat saya waktu itu memang ada risiko tersebut, kecil. Tapi dilihat oleh dunia medis WHO (Badan Kesehatan Dunia) kan yang meng-approve langsung ini bilang bahwa benefitnya lebih besar dari pada risiko, sehingga waktu itu diberikan izin untuk dijalankan di seluruh dunia," ujar Menkes di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

1. Disebut lebih besar manfaatnya

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Budi menjelaskan semua vaksin COVID-19 melalui tahap uji manfaat dan risikonya. Dia menyebut, ketika itu semua vaksin yang disuntikkan ke masyarakat disebut lebih besar manfaat daripada risikonya.

"Apakah ada risikonya? Ternyata memang ada, karena manusia kan genetiknya beda-beda, ada beberapa yang mungkin cocok, ada beberapa yang mungkin tidak cocok, dan pertimbanganmya waktu itu adalah bahwa ini benefitnya juga lebih besar untuk melindungi masyarakat secara umum dibandingkan risiko," kata dia.

2. Menkes analogikan dengan operasi jantung

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Budi kemudian menganalogikan risiko sebuah vaksin dengan operasi jantung. Menurutnya, operasi tersebut memiliki manfaat dan juga berrisiko terhadap kesehatan.

"Sama kalau kita dioperasi juga, saya operasi jantung pada saat operasi kan kita tahu ada risiko, tapi benefit untuk menyembuhkan penyakit kita jauh lebih besar," kata dia.

3. Menkes klaim belum ada kasus di Indonesia dampak dari AstraZeneca

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Budi mengklaim, belum ada kasus di Indonesia terkait dampak dari vaksin AstraZeneca. Dia juga sudah mengecek data tersebut ke Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"Saya cek ke ITAGI tidak ada," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Rochmanudin Wijaya
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us