Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenag Prioritaskan Logistik dan Layanan Keagamaan di Sumatra

Kemenag Prioritaskan Logistik dan Layanan Keagamaan di Sumatra
Menteri Agama, Nasaruddin Umar (dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Kemenag prioritaskan pemulihan layanan keagamaan dan pendidikan
  • Kemenag lelang helm tanda tangan personel band Wali untuk membantu korban bencana di Sumatra
  • Kemenag akan memperbaiki rumah ibadah yang rusak akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) terus memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana di Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Menurutnya, Kemenag juga sudah menyalurkan sejumlah bantuan.

"Kita turun untuk menangani hal-hal yang sangat darurat, makanan, minuman, tempat tinggal sementara. Dan madrasah, masjid, serta rumah ibadah lain juga bagian dari tanggung jawab Kementerian Agama,” ujar Menag, dilansir dari laman resmi Kemenag, Sabtu (13/12/2025).

1. Kemenag data kerusakaan fasilitas pendidikan dan keagamaan

Kemenag Prioritaskan Logistik dan Layanan Keagamaan di Sumatra
Kondisi Desa Babo, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh pasca diterjang banjir bandang, Rabu (10/12/2025). Aceh Tamiang diterjang banjir bandang pada Rabu (26/11/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Selain logistik, Kemenag juga memprioritaskan pemulihan layanan keagamaan dan pendidikan. Kemenag juga sudah mendata kerusakan sejumlah madrasah dan rumah ibadah seluruh agama.

“Yang penting kita sudah mendata berapa madrasah, berapa rumah ibadah, berapa masjid, berapa yang meninggal, dan berapa anak yatim. Ini akan menjadi dasar prioritas. Mahasiswa yang terdampak penuh juga diprioritaskan,” ucap dia.

2. Kemenag lelang helm tanda tangan personel band Wali

Kemenag Prioritaskan Logistik dan Layanan Keagamaan di Sumatra
Menteri Agama, Nasaruddin Umar (dok. Istimewa)

Dalam acara Kick Off Program Pemberdayaan Rumah Ibadah, Deklarasi Damai Tokoh Lintas Agama, Kemenag juga melelang dua helm bertanda tangan personel band Wali. Dua helm itu masing-masing Rp15 juta dan Rp55 juta. Hasil lelang itu didonasikan untuk membantu korban bencana di Sumatra.

Nasaruddin menyampaikan, warga yang menjadi korban bencana harus terus diperhatikan. Sebab, mereka sudah tak memiliki harta benda, bahkan ada yang kehilangan keluarga.

“Kita bukan hanya memikirkan sekarang. Pemulihan generasi mereka bisa memerlukan 30 tahun. Karena itu, Menteri Agama harus secara rasional memberi perhatian khusus. Jika tidak, anak-anak di sana bisa kehilangan masa depan,” kata dia.

3. Kemenag akan perbaiki rumah ibadah yang rusak

Kemenag Prioritaskan Logistik dan Layanan Keagamaan di Sumatra
Kondisi Kompleks Pertokoan di Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Rabu (10/12/2025). Aceh Tamiang diterjang banjir bandang pada Rabu (26/11/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Nasaruddin menyampaikan, Kemenag akan memperbaiki rumah ibadah yang rusak akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra. Sebab, itu merupakan salah satu kewajiban Kementerian Agama.

“Kementerian Agama berkewajiban menyelesaikan persoalan bangunan fisik yang rusak. Itu tugas kita,” ucap dia.

Menag juga mengajak seluruh masyarakat ikut membantu korban bencana di Sumatra.

“Sekecil apa pun bantuan kita, sangat berarti. Ujian ini bukan hanya bagi mereka yang terkena musibah, tapi juga bagi kita yang tidak terdampak. Mampukah kita berempati?” tuturnya.

Selain lelang helm bertanda tangan band Wali, Kemenag juga bekerja sama dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menghimpun dana bantuan untuk membantu korban bencana Sumatra. Total, ada Rp2,8 miliar donasi yang terkumpul.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar, mengatakan kampusnya juga sudah mengirim relawan dari berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM), seperti seperti Ramita, Arkadia, PNI, dan UKM lainnya, ke sejumlah daerah terdampak di Sumatra Barat.

"Ini komitmen kami sebagai institusi pendidikan keagamaan untuk hadir di tengah masyarakat,” kata Asep.

Share
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in News

See More

Banyak Mahasiswa Jadi Pemohon Perkara di MK, Kenapa? Ini Penjelasan Suhartoyo

13 Des 2025, 16:18 WIBNews