Kemendikti Gelontorkan Rp177 M, Biayai 794 Proposal Riset Hilirisasi

- Kemendikti danai 373 proposal sinergi, 296 produk teknologi, 125 mitra industri
- Ada 420 Industri terlibat, hiliriset jangkau 151 PT
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menggelar penandatanganan kontrak pendanaan Hilirisasi Riset Prioritas (Hiliriset) 2025. Ada 794 proposal hilirisasi riset, total nilai pendanaan Hiliriset 2025 mencapai Rp177 miliar.
“Banyak inovasi berhenti di meja laboratorium karena tidak menemukan jalannya ke pasar. Dalam proses hilirisasi hasil riset, kita perlu aktivitas kolaboratif yang melibatkan para ahli lintas keilmuan. Di sinilah peran penting program Hiliriset, yakni sebagai jembatan yang menghubungkan hasil penelitian dengan kebutuhan masyarakat dan industri,” kata Mendikti Saintek, Brian Yuliarto, dikutip Kamis (18/9/2025).
1. Kemendikti danai 373 proposal sinergi, 296 produk teknologi, 125 mitra industri

Dari total 689 proposal yang diajukan pada skema SINERGI, peneliti sudah bermitra dengan industri dan dipilih 373 proposal riset untuk didanai.
Pada skema Dorongan Teknologi, produk-produk dari perguruan tinggi telah direkap untuk dibuatkan model komersialisasi dengan proses studi kelayakan oleh para pakar nasional.
Dari 441 produk, terpilih 296 produk dengan penyusunan model yang dinyatakan siap untuk didanai. Sementara, pada skema Ajakan Industri, telah tercatat 161 produk yang ditawarkan oleh industri untuk dikembangkan dan terjalin 125 kemitraan antara perguruan tinggi dan industri.
2. Ada 420 industri terlibat, hiliriset jangkau 151 PT

Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), Yos Sunitiyoso, mengatakan, program Hiliriset menjangkau hampir seluruh provinsi di Indonesia dan dirancang multitahun untuk memastikan keberlanjutan optimal.
Partisipasi berdasarkan perguruan tinggi juga tergolong merata, melibatkan 79 PTN dan 72 PTS. Sementara itu, terdapat sejumlah 420 mitra industri yang bekerja sama dalam program Hiliriset, termasuk PT LEN Industri, PT PLN, PT PAL Indonesia, Perum Damri, PT INKA, PT Krakatau Steel, PT KAI, PT Pelabuhan Indonesia, PT Oneject, dan masih banyak lagi.
“Kita usahakan untuk terus meningkatkan jumlah penerimaan proposal setiap tahunnya. Kami apresiasi perguruan tinggi yang melakukan penelitian sampai ke hilir,” kata Yos.
Fokus riset paling dominan ada pada sektor elektronik dan digital, diikuti makanan dan minuman, serta agro berbasis komoditas perkebunan.
3. Hilirisasi riset disebut dibangun dari ekosistem perguruan tinggi

Sementara itu, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang), Fauzan Adziman, memaparkan tentang arah kebijakan hilirisasi riset yang mendorong semakin banyaknya hasil riset yang dapat dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat.
“Kita mencoba membangun ekosistem riset dari yang paling dasar: ekosistem perguruan tinggi. Tujuan akhirnya adalah untuk dapat menyelesaikan masalah yang dialami oleh masyarakat,” kata Fauzan.