Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemendukbangga Layani KB Serentak hingga Pulau Terluar Indonesia

Kemendukbangga/BKKBN menggelar kegiatan Pelayanan KB vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP) di seluruh Indonesia (dok. Humas Kemendugbangga/BKKBN)
Kemendukbangga/BKKBN menggelar kegiatan Pelayanan KB vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP) di seluruh Indonesia (dok. Humas Kemendugbangga/BKKBN)
Intinya sih...
  • Sasaran KB mulai dari ganti cara hingga pasca persalinan
  • Pelayanan KB berupa pil hingga vasektomi
  • Targetkan 87,1 persen pemenuhan KB metode modern

Jakarta, IDN Times - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji mengungkapkan pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan KB serentak secara merata di seluruh wilayah demi Indonesia berkeadilan. Target yang ditetapkan adalah satu juta akseptor.

"Dilakukan pada sejumlah target yang telah ditetapkan untuk masing-masing provinsi dengan mempertimbangkan potensi angka unmet need, potensi KB pasca persalinan, rata-rata capaian pelayanan KB baru, ulangan dan ganti cara serta pertimbangan lainnya," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (26/6/2025).

Maka, Kemendukbangga akan melakukan peresmian Puncak Pelayanan KB Serentak Terintegrasi yang dirangkai dengan Peluncuran Kegiatan Konsorsium Aksi Perguruan Tinggi. Kegiatan ini berlangsung Senin (23/6/205), di Kabupaten Rote Ndao NTT, sebuah pulau terluar di selatan Indonesia.

1. Sasaran KB mulai dari ganti cara hingga pasca persalinan

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji dalam agenda Peresmian Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) (YouTube.com/Kemendukbangga/BKKBN)
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji dalam agenda Peresmian Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) (YouTube.com/Kemendukbangga/BKKBN)

Kegiatan ini bakal diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang jatuh pada 29 Juni 2025. Sasaran pelayanan meliputi KB ulangan, ganti cara, pasca persalinan, akseptor baru.

Terkait konsorsium aksi perguruan tinggi, diketahui telah disusun rencana aksi untuk melakukan berbagai inovasi. Antara lain, inovasi kesehatan dan lingkungan seperti penyediaan teknologi air bersih, inovasi produksi dan pengolahan bahan pangan lokal bergizi, inovasi dalam melakukan pendampingan dan edukasi gizi.

Pada tahap awal ada tiga kabupaten/kota yang akan menjadi lokus intervensi aksi tersebut, yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan, Sumba Barat Daya dan Manggarai Timur.

2. Pelayanan KB berupa pil hingga vasektomi

Kemendukbangga/BKKBN menggelar kegiatan Pelayanan KB vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP) di seluruh Indonesia (dok. Humas Kemendugbangga/BKKBN)
Kemendukbangga/BKKBN menggelar kegiatan Pelayanan KB vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP) di seluruh Indonesia (dok. Humas Kemendugbangga/BKKBN)

Pada penyelenggaraan Harganas 2025, jenis pelayanan KB yang diberikan terdiri dari pil, kondom, suntik, IUD, implan, tubektomi dan vasektomi. Dipastikan, pelayanan diberikan dengan tetap memperhatikan kualitas pelayanan, kondisi wilayah serta protokol pelayanan kesehatan.

Kegiatan ini dilakukan untuk tingkatkan akses pelayanan KB yang berkualitas bagi Pasangan Usia Subur (PUS). Termasuk

meningkatkan komitmen pemerintah pusat, pemerintah daerah serta mitra kerja tentang program KB. Serta meningkatkan capaian peserta KB baru Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan non MKJP, juga turut menjaga keberlangsungan pemakaian kontrasepsi.

3. Targetkan 87,1 persen pemenuhan KB metode modern

Kemendukbangga/BKKBN menggelar kegiatan Pelayanan KB vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP) di seluruh Indonesia (dok. Humas Kemendugbangga/BKKBN)
Kemendukbangga/BKKBN menggelar kegiatan Pelayanan KB vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP) di seluruh Indonesia (dok. Humas Kemendugbangga/BKKBN)

Dalam hal pemenuhan kebutuhan ber-KB dengan metode modern, Kementerian menargetkan menjadi 87,1 persen di 2029 dari 84,7 persen pada 2025.

Ditargetkan juga penurunan kehamilan yang tidak diinginkan sebesar 11,3 persen menjadi 10,0 persen di periode yang sama. Penurunan juga ditargetkan pada angka kelahiran menurut kelompok umur atau Age Specific Fertility Ratio (ASFR) 15-19 tahun, dari 19,4 per 1.000 wanita pada 2025 menjadi 17,8 per 1.000 wanita pada 2029.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us