Daycare TAMASYA Kemendukbangga, Target Hadir di Instansi hingga Pasar

- Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia meresmikan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) sebagai layanan penitipan anak atau daycare.
- TAMASYA akan hadir di instansi pemerintah dan ruang-ruang publik, serta akan memberikan makan bergizi gratis bagi anak-anak yang dititipkan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia (Mendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, meresmikan pembukaan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) sebagai layanan penitipan anak atau daycare.
Ke depannya, TAMASYA ditargetkan bisa hadir tak hanya di instansi pemerintah, tapi juga di ruang-ruang publik seperti pasar. Pada Kamis (15/4/2025), TAMASYA diresmikan di Kantor Kemendukbangga.
"Kita menyiapkan daycare untuk penitipan anak yang ini bagian dari quick win yang tentu tidak hanya di goverment. Harapan kami nanti di korporasi, kemudian di layanan-layanan publik seperti pasar dan sebagainya," kata Wihaji, Kamis.
1. Koordinasikan anak yang dititip bisa dapat MBG

Wihaji mengatakan, program ini merupakan hasil sinergi antarkementerian, termasuk Kemendagri, Kemen PPPA, Kemenkes, Kemnaker, Kemensos, dan Kemenag. Nantinya juga akan ada upaya agar anak-anak yang dititipkan bisa memperoleh makan bergizi gratis (MBG).
"Karena nanti juga di beberapa titik, saya sudah ngomong ke Kepala BGN bahwa ini juga bagian dari balita. Kalau memang itu belum dapat MBG, maka MBG-nya juga bisa di-support-kan di titik-titik TAMASYA," lanjut Wihaji.
2. Akan launching di Kalimantan Timur, jangkau 1.800 anak

Nantinya, setiap lokasi TAMASYA akan memiliki pengasuh yang memastikan anak pulang dalam kondisi bersih dan terawat. Dia berharap, program ini bisa menghapus dilema para orangtua yang kesulitan bekerja karena tidak memiliki akses penitipan anak yang layak.
TAMASYA rencananya akan resmi di-launching pada 27 Mei 2025 di Kalimantan Timur dengan menjangkau 1.800 anak.
“Ini juga memastikan orangtuanya bisa bekerja. Besok di Kalimantan Timur, itu 93 titik, 1.800 anak yang dititipkan di korporasi. Kebetulan itu sawit, para pekerja di kebun sawit, yang punya anak kecil, dan anak kecilnya dititipkan di daycare yang disiapkan oleh korporasi dan alhamdulillah gratis," ujar Wihaji.
3. Solusi agar orangtua bisa bekerja tanpa khawatir soal pengasuhan

Harapannya, kata Wihaji, ini menjadi solusi bagi para orangtua yang ingin bekerja sekaligus anaknya bisa dilayani dengan baik. Baik dari segi pola asuh maupun asupan gizi, dan sebagainya.
"Dan ini jadi salah satu solusi bagi warga Indonesia yang tetap ingin bekerja tetapi anaknya juga dilayani dengan baik. Jangan sampai nanti, mohon maaf dalam hal ini, ‘ah saya punya anak sudah gak bisa kerja lagi, saya sudah gak bisa karena anak saya ini siapa yang momong, bayar asisten mahal, punya nenek masa cuma momong.’ Inilah yang kita harapkan bisa membantu,” kata dia.