Kemenkes Fokus Jaga Kesehatan Jiwa Dokter

- Kemenkes fokus menjaga kesehatan jiwa dokter spesialis di RSPPU
- Tingkat bunuh diri tinggi pada residen pria dan perempuan di Amerika Serikat
Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI fokus menjaga kesehatan jiwa dokter dalam program residensi dokter spesialis di Rumah Sakit Penyelenggara Pendidikan Utama (RSPPU).
Program ini merupakan jawaban untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Indonesia. Kesehatan jiwa dokter diutamakan karena berdasarkan studi tahun 2017, diketahui penyebab utama kematian di kalangan residen pria di Amerika Serikat pada tahun 2000-2014 adalah bunuh diri. Sedangkan, pada residen perempuan adalah kanker, yang diikuti oleh bunuh diri. Tingkat bunuh diri tertinggi itu terjadi pada tahap awal residensi.
"Dokter dengan kesehatan jiwa yang baik dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien, lebih kecil kemungkinan membuat kesalahan, dan lebih cenderung tidak meninggalkan profesi," ujar Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan, Senin (29/7/2/2024).
1. Kemenkes akan bentuk dokter yang sehat

Dante mengatakan, Kemenkes ikut andil dalam memelihara kesehatan jiwa dan membantu membangun resiliensi dokter. Hal itu karena mereka akan menjadi dokter masa depan yang melayani masyarakat.
“Kita dibentuk untuk menjadi dokter terbaik. Kementerian Kesehatan akan mengupayakan membentuk dokter yang sehat dan ahli di bidangnya,” ujar Dante.
2. Kesehatan jiwa dokter sangat penting

Sementara itu, Chief of Staff dan Chief Education Officer ACGME, Dr. Timothy Brigham, menekankan, kesehatan jiwa dokter sangat penting agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien.
ACGME mempertahankan persyaratan utama dan melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung kesehatan jiwa dalam pendidikan spesialis. Persyaratan program di antaranya penetapan batas jam kerja serta penerapan standar untuk lingkungan yang bebas dari diskriminasi, pelecehan, dan perundungan. Selain itu, survei tahunan nasional residen atau fellow menjadi komponen inti dari akreditasi ACGME.
Inisiatif yang digagas ACGME adalah pendanaan Back to Bedside berkolaborasi dengan National Academy of Medicine Action Collaborative on Clinician Well-being and Resilience. Kemudian berbagi pengetahuan dan praktik terbaik juga merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dokter.
3. Sebanyak 30 provinsi kekurangan dokter

Kementerian Kesehatan diketahui menyelenggarakan program residensi dokter spesialis ini bekerja sama dengan ACGME.
Dari 38 provinsi di Indonesia, 30 provinsi mengalami kekurangan dokter spesialis dan 38 persen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tidak memiliki tujuh tipe spesialis dasar.
Pada tingkat produksi dokter spesialis saat ini, dibutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk mengatasi kekurangan ini. Selain itu, distribusinya tidak seimbang dengan 59 persen spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa.
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan ACGME memastikan bahwa program residensi berbasis rumah sakit bisa berhasil. Kolaborasi ini merupakan komponen penting dari transformasi sistem kesehatan Indonesia.