Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa ya Hutang Indonesia Tidak Kunjung Lunas Sampai Sekarang?

Sumber Gambar: merdeka.com

Pemerintah Indonesia masih memiliki hutang luar negeri yang cukup besar. Dari data yang berhasil dihimpun oleh Bank Indonesia (BI), menyebutkan bahwa posisi ULN (Utang Luar Negeri) di Indonesia telah mencapai angka 302,4 miliar dolar AS atau setara dengan 4.234 triliun rupiah. Nilai yang sangat besar tentunya.

Namun, perkembangan utang luar negeri saat ini masih dalam kondisi yang cukup sehat. Akan tetapi resiko terhadap perekonomian Indonesia masih harus tetap diwaspadai. Nantinya, BI akan terus memantau perkembangan utang luar negeri, khususnya di sektor swasta. Sebagai negara berkembang, pasalnya ada banyak sekali alasan yang menyebabkan utang luar negeri Indonesia semakin besar.  

Default Image IDN

Pertama, untuk negara berkembang seperti Indonesia, tentunya membutuhkan peningkatan standar kehidupan yang signifikan. Contohnya adalah pembangunan berbagai fasilitas-fasilitas publik dalam skala besar. Sayangnya meski sudah utang sekalipun, dampaknya masih belum terasa. Terutama pada masyarakat yang berada di pedalaman.

Kedua, negara berkembang biasanya memiliki defisit perdagangan yang tinggi. Apalagi jika sumber daya alam yang dimilikinya terbatas, namun sumber daya manusianya pun juga rendah. Teknologi yang terlalu sederhana juga menyebabkan perlambatan dalam sektor tersebut. Guna menutupi kekurangan modal, akhirnya utang pun dilakukan kepada negara-negara sahabat atau negara kaya lainnya.

Ketiga, utang luar negeri juga dipergunakan apabila terjadi bencana. Contohnya bisa terlihat pada saat bencara tsunami yang pernah terjadi di Aceh beberapa tahun lalu. Uang tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun wilayah yang terlanjur porak poranda akibat tersapu bencana alam tersebut.

Solusi mengatasi hutang luar negeri Indonesia yang kian membengkak.

Default Image IDN

Beberapa cara bisa dilakukan untuk sesegera mungkin mengatasi masalah hutang luar negeri yang kian membengkak. Pertama adalah dengan meningkatkan daya beli masyarakat, yakni melalui pemberdayaan ekonomi pedesaan dan pemberian modal usaha kecil seluasnya. Selain itu juga meningkatkan pajak secara progresif terhadap barang mewah dan impor.

Selain itu adalah meningkatkan kebanggaan akan produksi dalam negeri. Hal ini akan secara signifikan meningkatkan kemauan dan kemampuan ekspor produk unggulan dan membina jiwa kewirausahaan masyarakat. Negeri Indonesia ini sebenarnya adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam unggulan. Apabila semua itu bisa dimanfaatkan secara maksimal maka akan memberikan devisa bagi negara.

Default Image IDN

Sayangnya untuk mengeksekusi semua hal tersebut bukanlah perkara yang mudah. Dari tahun ke tahun, kemampuan pemerintah dalam membayar hutang semakin berkurang atau semakin lemah. Hal tersebut bisa terlihat dari membesarnya rasio utang terhadap realisasi penerimaan pajak 27 persen pada tahun 2009 kini menjadi 46 persen pada tahun 2015. Total utang yang ditarik oleh pemerintah bahkan ditaksir mencapai 502 triliun rupiah.

Lalu bagaimana caranya agar utang tersebut bisa dilunasi? Tentu hal ini menjadi PR untuk pemerintah sebelum nilainya kian membengkak.

Share
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us