Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ketua Bawaslu Tanggapi Bantahan Anies Baswedan soal Kampanye Dini

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja (IDN Times/Yosafat)
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja (IDN Times/Yosafat)

Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja buka suara menanggapi pernyataan bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, yang membantah tudingan curi start kampanye pemilu.

Menanggapi hal tersebut, Bagja mengaku tidak mempermasalahkan aktivitas politik, yang diklaim Anies sebagai akselerasi politik tersebut.

1. Bawaslu berpedoman pada PKPU Nomor 3 Tahun 2022

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Kendati begitu, Bagja mengimbau agar seluruh pihak terkait, termasuk parpol dan Anies mengikuti berbagai masa tahapan pemilu jelang 2024, sebagaimana yang diatur dalam PKPU Nomor 3 Tahun 2022.

"Tentu Mas Anies punya pembelaan tersendiri terhadap hal itu. Tetapi silakan saja tidak ada masalah bagi kami. Tetapi yang jelas bagi kami tetap berpedoman pada PKPU Nomor 33," kata Bagja usai menghadiri acara "Menyongsong Kontestasi Demokrasi: Mencari Wakil Rakyat yang Bervisi, Bernurani dan Berparadigma Etis" di Hotel Bidakara pada Jumat (17/3/2023).

2. Bagja imbau Anies tak sebarkan pesan politik yang mengandung promosi

Bakal calon presiden 2024, Anies Baswedan (IDN Times/Amir Faisol)
Bakal calon presiden 2024, Anies Baswedan (IDN Times/Amir Faisol)

Bagja lantas mengimbau kepada Anies agar kegiatan politiknya yang menyebarkan pesan politik tidak boleh mengandung mempromosikan diri sebagai calon pemimpin di 2024.

"Silakan dan tetap ikut aturan dong. Karena kita sudah masuk pada masa Pemilu. Kalau sudah masuk masa Pemilu maka harus mengikuti aturan undang-undang Pemilu dan peraturan di bawahnya," tutur dia.

Dia menekankan agar Anies untuk mematuhi aturan, termasuk dilarang melakukan sosialisasi di lingkungan ibadah demi menghormati umat beragama yang sedang sembahyang.

"Dalam melakukan sosialisasi juga harus ada batasan. Jangan kemudian dengan misalnya menghormati tempat ibadah sebagai arena untuk tidak melakukan tindakan politik praktis di tempat ibadah," ungkapnya.

3. Pernyataan Anies soal tak curi start kampanye

Anies Baswedan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pasar Minggu, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Anies Baswedan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pasar Minggu, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebelumnya, bakal calon presiden Anies Baswedan mengklaim dirinya tidak mencuri start persiapan menuju Pilpres 2024. Sebaliknya, dia menilai ungkapan mencuri start terkesan negatif dan seperti hendak mengambil kesempatan yang bukan diperuntukkan baginya.

"Hari ini yang kita miliki sesungguhnya bukan mencuri start. Kalau mencuri start itu kesannya seperti menengok ke kanan-kiri nyari kesempatan nyelonong. Bukan!" kata Anies saat berpidato di acara "Silaturahmi & Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh KAHMI untuk Indonesia Maju" di Ancol, Jakarta Utara, pada Kamis (16/3/2023).

Dia juga mengibaratkan kegiatan politiknya seperti head start dalam konteks pendidikan. Menurut dia, apa yang dilakukannya bersama tiga partai pengusung, yakni Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ibarat akselerasi.

“Seperti kita sekolah aja, kelas 5 nggak usah lewat kelas 6, langsung kelas 1 SMP. Dalam pendidikan namanya akselerasi. Siapa yang akselerasi? Yang baik-baik saja yang akselerasi,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yosafat Diva Bayu Wisesa
EditorYosafat Diva Bayu Wisesa
Follow Us