KFC Indonesia Diminta Perhatikan Kesejahteraan Ayam

Jakarta, IDN Times - Restoran makanan cepat saji KFC Indonesia diprotes. Sebab, perusahaan yang dipimpin Ricardo Gelael ini dinilai tidak memperhatikan kesejahteraan ayam yang dijual.
“Kami telah mendapatkan dukungan yang sangat besar dari masyarakat melalui surat terbuka, petisi, dan keterlibatan media sosial kami. Konsumen semakin khawatir dengan masalah ayam yang kesejahteraannya rendah, dan mereka mulai menuntut perbaikan," ujar Rully Prayoga, selaku Indonesia Campaign Manager World Animal Protection, dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (21/12/2021).
"Kami percaya jika KFC Indonesia peduli dengan konsumen mereka dan ingin membangun merek yang lebih dapat dipercaya, tidak ada alasan lagi dan mereka harus segera menandatangani komitmen ayam yang lebih baik. Ini adalah keuntungan bagi semua pihak," sambungnya.
1. KFC disebut sebagai salah satu perusahaan yang mendaftar ke Better Chicken Commitment

Kepala Kampanye Global World Animal Protection, Jonty Whittleton, mengatakan perusahaan makanan ikonik di seluruh dunia mengambil langkah untuk meningkatkan kehidupan ayam. Menurutnya, ini adalah naluri bisnis yang baik.
“KFC adalah salah satu dari perusahaan ini, yang telah mendaftar ke Better Chicken Commitment di delapan negara Eropa. Dengan memilih untuk menghindari pencocokan komitmen ini, KFC Indonesia menunjukkan bahwa pemikirannya tidak sejalan dengan bagian lain dari bisnis KFC dan tidak menghargai kebutuhan konsumennya, ini perlu diubah. Kami hadir untuk membantu KFC Indonesia mengambil langkah selanjutnya untuk meningkatkan kesejahteraan hewan yang menjadi jantung bisnisnya," ujarnya.
2. Sembilan dari 10 orang disebut khawatir dengan metode peternakan ayam saat ini

Pada tahun 2019, World Animal Protection telah melakukan survei di Indonesia. Hasilnya, kata mereka, sembilan dari 10 orang memiliki kekhawatiran dengan metode peternakan ayam saat ini dan 76 persen percaya pengelola restoran cepat saji bertanggung jawab atas masalah tersebut.
Survei terbaru Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia pada Oktober 2021, menunjukkan 45,2 persen responden akan memboikot produk daging ayam jika produsen, peternak dan restoran cepat saji tidak menerapkan kebijakan kesejahteraan hewan yang lebih tinggi.
3. Ada sejumlah tuntutan kampanye perlindungan hewan dunia

Kampanye Perlindungan Hewan Dunia mendesak industri makanan untuk berkomitmen pada perubahan kebijakan global. Secara khusus, perusahaan diharapkan untuk:
- Menggunakan bibit ayam yang tumbuh pada tingkat yang lebih sehat.
- Memastikan ayam memiliki ruang untuk berperilaku lebih alami.
- Memberi ayam kesempatan untuk menikmati perilaku alami melalui pengayaan, termasuk tempat bertengger atau platform dan objek mematuk, pencahayaan alami dan alas tidur berkualitas tinggi.
- Memastikan bahwa ayam disembelih dengan cara yang lebih manusiawi yang menghindari belenggu hidup dan membuat semua hewan pingsan sebelum disembelih