Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Koalisi Ojol Nasional: Driver yang Ketemu Wapres Gibran Anggota Kami

Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristianto
Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristianto ketika berbincang dengan IDN Times di Pulo Gadung, Jakarta Timur. (IDN Times/Santi Dewi)
Intinya sih...
  • Koalisi Ojol Nasional menyatakan driver yang bertemu Wapres Gibran adalah anggota resmi dengan akun ojol, menepis narasi palsu di media sosial.
  • Andi Kristianto berharap publik memahami permasalahan ojol secara jernih dan tidak mencampurkan dengan kepentingan politik, serta menghentikan analisa yang tidak akurat.
  • Pengurus Koalisi Ojol Nasional yang bertemu dengan Gibran bernama Mohammad Rahman Tohir, menegaskan istilah 'taruna' digunakan di dalam komunitas ojol dan merespons meremehkan sosok pengemudi ojek daring.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristianto mengatakan, salah satu pengemudi ojek online (ojol) yang diajak bertemu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 31 Agustus 2025 di Istana Wapres, memang benar merupakan salah satu pengurus. Undangan untuk bertemu Wapres Gibran disampaikan pihak Istana kepada para aplikator.

"Kebetulan di situ ada salah satu pengurus dari Koalisi Ojol Nasional. Jadi dapat dipastikan mereka semua adalah pengemudi ojol dan mempunyai akun di aplikasi ojol," ujar Andi ketika berbincang dengan IDN Times di Pondok Pesantren Abdurrahman, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2025).

Pernyataan itu sekaligus menepis narasi yang beredar di media sosial bahwa Gibran bertemu dengan individu yang berpura-pura menjadi pengemudi ojol, di tengah aksi demo besar-besaran masih terjadi di Tanah Air.

Andi berharap, publik bisa melihat secara jernih permasalahan yang ada. Ada beberapa komunitas pengemudi ojek daring. Mulai dari Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia hingga Koalisi Ojol Nasional.

"Jadi, tolong kepada masyarakat umum jangan mencampurkan kepentingan politis dengan kepentingan ojol. Sebenarnya mereka hanya menyampaikan apa yang menjadi keluhan ojol saat ini. Tidak ada sama sekali dengan kepentingan politik," katanya.

Ia pun berharap publik berhenti membuat analisa yang tidak akurat mengenai pengemudi ojol yang bertemu dengan Gibran. Sebab, hal itu malah bisa memecah belah masyarakat.

Pengurus Koalisi Ojol Nasional yang bertemu dengan Gibran diketahui bernama Mohammad Rahman Tohir. Ketika diwawancarai oleh tim media Sekretariat Istana Wapres, publik menduga Rahman keliru menyebut pengemudi dengan menggunakan istilah 'taruna.'

Andi menyebut, istilah 'taruna' memang digunakan di dalam komunitas ojol. "Hampir semua pengemudi di dalam komunitas itu mengetahui ketua komunitas menamakan anggotanya sebagai taruna. Jadi, jangan disangkutpautkan," tutur dia.

Ia pun menyayangkan narasi yang beredar di ruang publik yang seakan-akan meremehkan sosok pengemudi ojek daring. Andi mempertanyakan apakah pengemudi ojol tidak boleh berbicara secara runut dan membawa narasi akademik.

"Jangan berpikir bahwa ojol adalah orang dari kelas bawah dan tidak mampu. Itu (outfit sepatu) yang kini menjadi polemik saat ini. Banyak kok pengemudi ojol yang mengenyam pendidikan lebih dari SMA. Ada yang S1 dan S2," katanya.

Bahkan, kata Andi, ada seorang CEO yang penasaran mengetahui cara kerja pengemudi ojol, ia turun dan melihat sendiri. "Apakah dengan ada fakta seperti itu lalu (menjustifikasi) ojol hanya pekerjaan bagi orang-orang dari kelas sosial menengah ke bawah?" tanyanya.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us