Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Komnas PA Sebut Ibu Tenggelamkan Bayi ke Ember Sudah Mengarah Depresi

ilustrasi depresi (IDN Times/Rochmanudin)
ilustrasi depresi (IDN Times/Rochmanudin)

Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyebut, ibu yang menenggelamkan bayinya ke dalam ember di Jakarta Selatan tidak hanya mengalami baby blues atau gangguan kesehatan mental yang dialami perempuan pascamelahirkan, tetapi sudah masuk ke tahap depresi.

"Itu sudah bukan lagi baby blues, tapi sudah mengarah ke depresi. Jadi kalau baby blues itu jangka waktunya kan hanya sebentar, tetapi ini sudah terindikasi dia sudah ada depresi, halusinasi, jadi harus ada penanganan psikiater," kata Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Komnas PA, Lia Latifah kepada IDN Times, Selasa (17/10/2023).

1. Mengarah ke psikosis postpartum

ilustrasi viral (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi viral (IDN Times/Aditya Pratama)

Lia menjelaskan, perempuan tersebut juga sudah mengarah ke kondisi mental yang disebut psikosis postpatrum atau penyakit mental yang sangat serius yang dapat mempengaruhi ibu baru.

Dalam kondisi ini, sang ibu bisa kehilangan kontak dengan kenyataan, mengalami halusinasi pendengaran, dan delusi.

"Bahkan sudah mengarah seperti osikosis postpartum, jadi sudah mengarah ke sana. Jadi levelnya udah tinggi lah," ujarnya.

2. Pelaku punya tiga batita

ilustrasi imunisasi (Dok. Kemenkes)
ilustrasi imunisasi (Dok. Kemenkes)

Usai menerima video viral ini, Lia mengatakan, Komnas PA langsung menemui pelaku dan bayinya pada Jumat, 13 Oktober 2023 malam di rumah mereka. Meski hendak mengecek kondisi sang bayi, tetapi Komnas PA langsung bisa mengenali bahwa ada kondisi yang tidak benar dari sang ibu.

"Saya ambil ada wawancara, memang pada saat malam itu sudah terindikasi, memang ini bukan baby blues, tapi ini sudah lebih ke arah depresi," ujarnya.

Lia mengatakan, ibu tersebut memiliki tiga orang anak yang jarak kelahirannya terbilang dekat. Anak pertama saat ini berusia dua tahun enam bulan, anak kedua berusia satu tahun enam bulan, dan anak ketiga berusia tiga bulan. Seluruh anak itu masih berusia batita atau bayi di bawah tiga tahun.

"Jadi masih sangat kecil-kecil anak-anaknya," kata Lia.

3. Kondisi bayi di video baik-baik saja

Imunisasi bayi di tengah pandemi COVID-19. (ANTARA FOTO/Fauzan)
Imunisasi bayi di tengah pandemi COVID-19. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Dari hasil pertemuan, Komnas PA mendapati kondisi tiga anak ibu tersebut dalam keadaan baik-baik saja, terutama anak bungsu yang ditenggelamkan. Tidak ada luka di tubuh sang bayi.

"Kalau kondisi anak semuanya sehat, malam itu kondisinya baik semua. Jadi saya lihat anak yang pertama baik, anak kedua baik, bahkan yang bayi itu malam itu saya langsung ke rumahnya, saya ke kamarnya, kebetulan lagi tidur bayinya itu kondisinya baik. Maksudnya gak ada lebam-lebam," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us