Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korban Teror dan Penyiraman Air Keras di Bekasi Minta Atensi Kapolri

Kapolri Listyo Sigit Prabowo meninjau pengamanan di Terminal Tirtonadi, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)
Intinya sih...
  • Korban terpaksa menjual sepeda motornya untuk biaya pengobatan dan perawatan luka bakar akibat teror dan penyiraman air keras
  • Total biaya pengobatan dan perbaikan mencapai Rp24 juta, sementara korban masih memerlukan bantuan pembiayaan untuk meringankan beban
  • Korban telah mengajukan permohonan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta meminta atensi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar pelaku dapat ditangkap

Bekasi, IDN Times - Korban teror dan penyiraman air keras berinisial VU (38) terpaksa menjual sepeda motornya untuk membiayai pengobatan dan perawatan luka bakar yang dideritanya. 

Adik korban, TA, mengatakan, pihaknya juga telah mengeluarkan uang belasan juta rupiah untuk memperbaiki mobil VU yang terkena molotov akibat teror yang dilakukan pelaku. 

"Motor korban sudah terjual untuk pengobatan," katanya, Senin (23/12/2024). 

1. Masih membutuhkan biaya perawatan

Korban penyiraman air keras di Bekasi. (Istimewa)

Dia menjelaskan, total pengobatan dan perbaikan yang telah dikeluarkan mencapai Rp24 juta. Ia juga merinci, perbaikan untuk mobil sebesar Rp14 juta sementara pengobatan sudah mencapai Rp10 juta. 

TA menjelaskan, saat ini korban masih memerlukan bantuan pembiayaan untuk meringankan beban VU yang masih harus mendapatkan rawat jalan. 

"Kami rawat jalan, Mas saya (korban) pakai BPJS Ketenagakerjaan. Jadi bolak-balik untuk kontrol dan bolak-balik panggil suster untuk membersihkan luka," katanya. 

2. Minta Kapolri untuk menangkap pelaku

Pria di Bekasi disiram air keras oleh OTK. (Tangkapan layar CCTV/istimewa)

TA menambahkan, korban telah mengajukan permohonan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Kamis (19/12/2024).

Selain itu, TA juga meminta atensi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar pelaku teror teror dapat segera ditangkap. 

"Kami sekeluarga minta bantu ke pihak yang berwajib (Kapolri) untuk kasus abang saya ini, karena peneroran sudah sampai ke nyawa, jangan sampai ada korban jiwa di proses kasus ini," jelasnya. 

3. Serangkaian aksi teror

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Diketahui, VU yang menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tak dikenal di Jalan Pratama 2, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi pada Sabtu (30/11/2024).

Sebelum peristiwa penyiraman air keras tersebut, mobil VU juga menjadi sasaran perusakan orang tak dikenal saat parkir di depan rumah.

Adik korban lainnya, Efrinaldi (35) menceritakan, peristiwa perusakan itu sudah terjadi sebanyak lima kali. Peristiwa pertama terjadi pada awal Agustus 2024, peristiwa kedua pada September, peristiwa ketiga hingga ke lima terjadi pada Oktober 2024.

"Ini yang sudah kelima kali. Yang pertama itu waktu itu jalannya lagi dicor mobil dipindahin parkir di masjid, saat itu ban mobil ditusuk empat-empatnya," kata dia kepada jurnalis, Selasa (22/10/2024).

Efrinaldi mengatakan, peristiwa kedua terjadi pukul 03.30 WIB. Saat itu, mobil kakaknya dilempar batu di bagian kaca hingga pecah. Peristiwa ketiga dan keempat, lanjut Efrinaldi, pelaku menggunakan palu untuk memecahkan kaca mobil bagian belakang.

Sementara peristiwa kelima, mobil kakaknya dirusak dengan menggunakan molotov pada Senin (21/10/2024) sekitar pukul 14.45 WIB. Kejadian itu diketahui oleh istri Efrinaldi yang mendengar suara ledakan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Imam Faishal
EditorImam Faishal
Follow Us