Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kronologi Bentrok Anggota TNI AD VS Pengiring Jenazah di Manado

Dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh prajurit TNI AD Kodam XIII/Merdeka. (Tangkapan layar video)

Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Darat (AD) angkat bicara setelah peristiwa bentrok prajurit TNI dengan iring-iringan pengantar jenazah di Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat, 5 Januari 2024. Insiden itu kemudian viral di media sosial.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, mengatakan keramaian yang terjadi di depan kantor Kodam XIII/Merdeka, Jalan Teling Atas itu dipicu adanya iring-iringan jenazah salah satu warga yang menimbulkan kegaduhan akibat knalpot brong dan kemacetan.

"Alhasil, memancing emosi warga sepanjang jalan dan muncul bentrok antar warga," ungkap Brigjen Kristomei di dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/1/2024).

1. Babinsa disebut sudah imbau iring-iringan agar tidak buat kegaduhan

Ilustrasi prajurit TNI (IDN Times/Istimewa)

Kristomei menjelaskan kronologi bentrok antara anggota TNI dengan warga sipil bermula dari rombongan pengiring jenazah melintas sekitar pukul 14.00 WITA. Rombongan dan mobil ambulans mulai berangkat dari rumah duka.

Di dalam rombongan itu terdapat pelayat dan pengiring kendaraan roda dua yang mengarah ke TPU Teling Atas. Iring-iringan itu didampingi Babinsa dan Babinkamtibnas.

"Sudah ada imbauan agar tidak menimbulkan kegaduhan," kata Kristomei. 

Sekitar pukul 15.30 WITA, tutur dia, pada saat rombongan pelayat melewati Pintu 2 Makodam, Babinsa kembali mengingatkan kepada rombongan pengantar jenazah agar jangan membuat kegaduhan.

Namun, kata TNI AD, para pengantar jenazah itu emosi. Salah satunya karena mereka di bawah pengaruh alkohol.

"Namun, mereka tidak terima karena sebagian besar pengiring dalam pengaruh minuman keras," tutur Kristomei.

2. Rombongan pelayat disebut kerap pakai knalpot brong

Ilustrasi knalpot brong. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Kristomei mengatakan anggota Kodam XIII/Merdeka yang ada di Makodam yang melihat keributan tersebut lalu keluar. Tujuan awalnya untuk melerai.

"Tetapi, mendapat provokasi knalpot brong dari rombongan pengiring sehingga kembali terjadi bentrokan antara anggota Kodam XIII yang dibantu warga setempat dengan rombongan pengiring," tutur dia.

Di video itu juga terekam prajurit TNI menendang pengemudi sepeda motor di bagian dada. Tidak diketahui alasan prajurit TNI itu tiba-tiba menendang pengemudi motor tersebut.

Ini adalah insiden kekerasan kedua yang terjadi antara anggota TNI AD dengan warga sipil. Sebelumnya, insiden serupa yang dipicu knalpot brong terjadi pada 30 Desember 2023 di Boyolali.

3. Kodam XIII/Merdeka sedang lakukan penyelidikan

Prajurit TNI saat mengikuti upacara memperingati HUT TNI ke-78 di Timika, Papua Tengah, Kamis (5/10/2023). (IDN Times/Endy Langobelen)

Brigjen Kristomei mengatakan TNI AD berjanji akan menindak tegas siapapun prajuritnya yang terbukti bersalah. "Tentu akan diambil langkah dan tindakan tegas sesuai aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku," kata dia.

Namun demikian, Kristomei belum mengatakan apakah sejauh ini sudah ada prajurit TNI yang ditangkap maupun diperiksa soal penganiayaan tersebut. Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan oleh Kodam XIII/Merdeka.

"Kita tunggu ya," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Rochmanudin Wijaya
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us