Kronologi Keponakan Bunuh Tante di Bogor, Ini Motifnya!

- Polisi mengungkap kronologi pembunuhan oleh E terhadap tantenya di rumahnya di Bogor
- E memukuli tantenya secara brutal hingga meninggal setelah cekcok karena tidak diizinkan main bersama temannya
- E ditangkap tanpa perlawanan dan akan dikonsultasikan ke psikolog untuk motif kekesalannya terhadap sang tante
Bogor, IDN Times - Polisi mengungkap kronologi kasus pembunuhan yang dilakukan oleh RFR alias E yang memukul tantenya hingga meninggal dunia dapur rumahnya. Kasatreskrim Polresta Bogor Kota Kompol Aji Riznaldi menerangkan, peristiwa itu terjadi pukul 16.00 WIB saat keponakannya diminta turun dari lantai dua untuk mencuci piring oleh tantenya di dapur yang berada di lantai satu.
Mereka yang saat itu hanya sedang berdua di rumah salah satu perumahan di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat terlibat cekcok karena E meminta izin untuk main bersama temannya. Tantenya memberi percikan air ke mukanya dan dibalas E dengan melempar spon.
E yang masih berstatus mahasiswa itu tidak kuasa menahan kesal kepada sang tante yang memang sering mengekangnya. Ia langsung memukuli muka tantenya secara brutal hingga meninggal.
"Jadi kejadiannya jam 16.00 WIB. E memukul korban secara brutal karena kesal di bagian muka sampai meninggal," kata Kompol Aji di Mapolreta Bogor Kota, Senin (7/4/2025).
1. Dilaporkan oleh RT/RW perumahan

Aji menjelaskan kronologi keponakan bunuh tantenya, setelah mendapati tantenya bersimbah darah di lantai dengan luka di bagian muka kanan maupun kiri dan hilang nyawa, E pun melaporkan kejadian itu kepada satpam perumahan, teman-temannya melalui pesan WhatsApp serta memanggil ambulans.
Dari laporan keponakan setelah bunuh tantenya, satpam melanjutkan informasi kepada RT/RW di perumahan. Kemudian pihak RT/RW lah yang melaporkan peristiwa maut ini kepada polisi.
"Jadi kami mendapat laporannya dari RT/RW di perumahan, karena yang tersangka memberitahu satpam perumahan situ. Dia mengakui memukul tantenya hinggal meninggal," jelas Aji.
2. Keponakan ditangkap polisi tanpa perlawanan

Aji menyampaikan bahwa E ditangkap polisi tanpa perlawanan di rumah tempat kejadian perkara (TKP). Dia didapati masih dalam kondisi belumuran darah. Bagian dapur hingga tangga rumah TKP juga terdapat bercak darah yang diduga karena aktivitas E setelah kejadian.
"Tanpa perlawanan. Bahkan dia sempat bilang, dia akan dibawa polisi kepada saksi-saksi," jelasnya.
3. Motif keponakan bunuh tantenya karena kesal yang mendalam

Dari hasil keterangan sementara motif keponakan bunuh tante, kata Aji, E mengaku kesal kepada tantenya yang suka mengekangnya untuk sekedar bermain dengan temannya. Kepada polisi, E juga menyampaikan dia telah diasuh oleh tantenya sejak kecil. Ia pun berstatus mahasiswa saat menghabisi tante yang mengasuhnya itu.
Aji menyatakan akan mengkonsultasikan E kepada psikolog apakah ada motif kekesalan yang mendalam itu di dirinya sehingga tak kuasa menahan pukulan tangan kosong bertubi-tubi kepada sang tante.
"Kesal sering dilarang main, itu keterangannya. Sudah dirawat sejak kecil oleh tantenya. Nanti kita konsultasikan ke psikolog apakah ada kekesalan mendalam atau seperti apa," ujarnya.