Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-4 di Indonesia, Pakai Masker Yuk!

Polusi Udara di Jakarta memburuk
Polusi Udara di Jakarta memburuk. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Intinya sih...
  • Kualitas udara Jakarta urutan keempat terburuk di Indonesia
  • Rekomendasi kesehatan termasuk memakai masker, menghindari beraktivitas di luar ruangan, menutup jendela, dan menyalakan penyaring udara
  • Penurunan kualitas udara dipengaruhi oleh daerah sekitar Jakarta, Pemprov DKI kembangkan EWS untuk memberikan informasi kualitas udara secara real-time
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kelompok sensitif disarankan mengenakan masker saat berada di luar rumah, karena kualitas udara Kota Jakarta pada Sabtu (27/9/2025) tidak sehat. Hal tersebut terlihat dari laman IQAir dengan pembaruan pada pukul 08.00 WIB.

Menurut SIQAir, kualitas udara Jakarta pada waktu tersebut berada pada poin 144 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 53 mikrogram per meter kubik, atau 10,6 lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dilansir dari ANTARA, PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang dapat ditemukan di udara, debu, asap, termasuk jelaga. Paparan dalam jangka panjang partikel tersebut dikaitkan dengan kematian dini, khususnya pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.

1. Kualitas udara Jakarta jadi urutan keempat terburuk di Indonesia

Jalan Tol Dalam Kota
Ilustrasi Jakarta - Situasi di Tol Dalam Kota sekitar Jalan Gatot Subroto arah Cawang, Jakarta Timur, terlihat lengang, Senin siang (1/9/2025). (IDN Times/Rochmanudin)

Sementara, kualitas udara Jakarta tercatat ada pada urutan keempat terburuk di Indonesia. Urutan tersebut setelah Bandung (Jawa Barat) dengan poin 168, Serpong, Tangerang (153) dan Tangerang Selatan, Banten (153).

Selain memakai masker, beberapa rekomendasi kesehatan terkait kualitas udara saat ini adalah menghindari beraktivitas di luar ruangan, dan menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor serta menyalakan penyaring udara.



2. Daerah sekitar Jakarta punya kontribusi terhadap menurunnya kualitas udara

Ilustrasi polusi udara (basingstoke.gov.uk)
Ilustrasi polusi udara (basingstoke.gov.uk)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan, penurunan kualitas udara di Jakarta tak hanya dipengaruhi aktivitas di dalam wilayah tersebut, melainkan oleh kondisi meteorologi dan kontribusi dari daerah-daerah di sekitar, di antaranya Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur.

Diketahui, sektor transportasi dan industri masih menjadi dua sumber utama pencemar udara di Jakarta. Hal tersebut berdasarkan inventarisasi emisi yang telah dilakukan,

Sementara, Pemprov DKI Jakarta melakukan pengendalian emisi dari dua sektor tersebut, di antaranya mewajibkan uji emisi kendaraan bermotor dan penegakan hukum, terutama untuk kendaraan berat serta melakukan sosialisasi penggunaan transportasi umum.

3. Pemprov DKI Jakarta kembangkan EWS untuk beri informasi kualitas udara secara real-time

ilustrasi kualitas udara yang buruk di suatu kota (unsplash.com/Photoholgic)
ilustrasi kualitas udara yang buruk di suatu kota (unsplash.com/Photoholgic)

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengembangkan Early Warning System (EWS) untuk polusi udara, sebagai bagian dari langkah antisipasi dan responsif dalam mengatasi pencemaran udara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyampaikan sistem tersebut akan memberikan informasi kualitas udara secara langsung hingga tiga hari ke depan, serta mampu memberikan rekomendasi langkah mitigasi yang dapat dilakukan masyarakat, seperti mengenakan masker atau membatasi aktivitas di luar ruangan.

Menurut Asep, sistem tersebut dirancang sebagai bentuk perlindungan terhadap kesehatan warga dari dampak buruk polusi udara, tak hanya sebagai dasar pengambilan kebijakan yang berbasis data.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

IPW: Pembentukan Tim Akselerasi Transformasi Polri Jadi Langkah Serius

27 Sep 2025, 11:21 WIBNews