Lab 45 Siap Rilis Deretan Blunder Fantastis Jokowi Selama 10 Tahun

Jakarta, IDN Times - Laboratorium Indonesia Emas (Lab 45) akan menyampaikan seminar evaluasi kebijakan pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo selama dua periode. Kepala LAB 45, Jaleswari Pramodhawardani, mengatakan seminar akan dilaksanakan pada Selasa, 8 Oktober 2024 di Perpustakaan Nasional, Jakarta.
Seminar tersebut dibagi dua sesi. Pertama, bertema Modernisasi TNI di Bawah Jokowi: Profesional atau Politis? Kemudian sesi kedua, bertema Kecemasan Kelas Menengah: Terhimpit Transformasi Ekonomi.
"Kedua sesi tersebut akan diawali dengan pembahasan pantauan Maha Data dari LAB 45, yang akan mengupas pendekatan Presiden Jokowi dalam mengomunikasikan kebijakan pemerintahan melalui media, dengan merekam berbagai fenomena penting di ruang publik, mulai dari kejadian gaduh terkait kebijakan ekonomi dan politik, hingga blunder yang dilakukan presiden dan para menteri," ujar Jaleswari dalam konferensi pers di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (4/10/2024).
1. Pastikan miliki sumber resmi

Dalam kesempatan itu, Jaleswari menegaskan, Lab 45 menggunakan data resmi dalam penelitiannya terhadap evaluasi pemerintahan Presiden Jokowi selama 10 tahun. Lab 45, kata dia, menggunakan data yang berasal dari kementerian.
"Dan kami mengecek betul data-data, data kami valid, kredibel dan kami analisis, dan kami keluarkan untuk sebuah kajian dan laporan," kata dia.
2. Akan laporkan mengenai blunder pernyataan Jokowi dan menterinya

Analis Utama Maha Data, Diyauddin, mengatakan, pihaknya juga akan menyampaikan big data seputar pernyataan Presiden Jokowi dan menterinya yang membuat heboh di media sosial.
"Ketika kami memantau big data, fenomena media sosial, dari awal-awal COVID-19 ini banyak banget blunder oleh pemerintah. Bahkan sekelas menteri, presiden, itu bilang COVID-19 tidak akan masuk ke Indonesia," kata dia.
"Dan kami akan menggambarkan isu gaduh baik di politik dan ekonomi yang direkam selama dua periode Jokowi. Kami juga akan merangkum beberapa blunder fantastis yang akan dimunculkan, yang hadir dari statement para menteri, Presiden dan Wakil Presiden, karena ini yang memantik fenomena media sosial," sambungnya.
3. Bagaimana relasi modernisasi militer dengan demokrasi dan ekonomi?

Pada kesempata sama, Penasihat Senior Lab 45, Andi Widjajanto, mengatakan lembaganya ingin melihat relasi antara kelanjutan reformasi militer dan modernisasi pertahanan, dengan demokrasi serta ekonomi.
"Kajian Lab 45 berusaha melihat relasi antara kelanjutan reformasi militer dan modernisasi pertahanan, dengan regresi demokrasi yang juga diikuti dengan stagnasi ekonomi global dan nasional, yang terjadi dalam 10 tahun pemerintahan Jokowi," ucap mantan Gubernur Lemhanas itu.