Latihan Super Garuda Shield Dimulai, Diikuti Prajurit dari 13 Negara

- Latihan gabungan Super Garuda Shield 2025 diikuti 13 negara, termasuk Korea Selatan
- Mayoritas latihan dilakukan di Pulau Sumatra untuk meningkatkan interoperbilitas dan kemampuan militer
Jakarta, IDN Times - Latihan gabungan bersama Super Garuda Shield (SGS) 2025 resmi dimulai Senin (25/8/2025). Rencananya, SGS 2025 diikuti 13 negara, termasuk personel militer dari Korea Selatan. Ini menjadi kali pertama keikusertaan Negeri Ginseng di dalam latihan multinasional tahunan tersebut.
"Untuk peserta sendiri (Super Garuda Shield) ada 13 negara. Kemudian ada 22 pengamat dari 11 negara," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi, ketika dikonfirmasi, Senin.
Ia mengatakan, selain militer dari Korea Selatan, ada pula personel militer dari Amerika Serikat (AS), Australia, Belanda, Brasil, Inggris, Jepang, Kanada, dan Singapura. Sementara, negara-negara pengamat yang ikut dalam SGS 2025, di antaranya Papua Nugini, Jerman, Kamboja, India, dan Timor Leste.
"Total personel dari semua negara yang ikut serta dalam SGS kali ini mencapai 6.000 orang," kata dia.
Latihan gabungan bersama itu akan dibuka di Sekolah Staf dan Komando AL (SESKOAL) Jakarta dan berakhir pada 3 September 2025.
1. Titik lokasi latihan gabungan bersama mayoritas dilakukan di Pulau Sumatra

Kristomei mengatakan, titik-titik latihan gabungan bersama SGS 2025 mayoritas berada di Pulau Sumatra. Sejumlah lokasi antara lain Baturaja di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan dan Dabo Singkep di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
"Di Baturaja nanti ada fire exercise, demonstrasi kemampuan ketangkasan yang melibatkan pasukan darat maupun pasukan lintas udaranya," kata jenderal bintang dua itu.
Kristomei mengatakan, tujuan diadakan latihan gabungan bersama tersebut untuk meningkatkan interoperbilitas, kemampuan, serta kerja sama di antara negara peserta. Khususnya dalam menghadapi tantangan bersama seperti bencana alam dan konflik.
"Kalau sudah terjalin komunikasi dengan baik, tentunya saat kita menghadapi ancaman bersama sudah ada saling pengertian tentang strategi bergerak yang sama antara mereka dengan kita," kata dia.
2. Militer Korea Selatan mengirimkan 20 marinir

Sementara, Korea Selatan yang kali pertama mengirimkan kontingen dalam latihan gabungan bersama SGS 2025, mereka mengerahkan 20 marinir. Situs KBS World melaporkan, 20 marinir Korsel itu akan terlibat dalam pelatihan tempur unit kecil, pelatihan perang khusus, dan latihan pendaratan amfibi.
3. Super Garuda Shield semula latihan untuk meningkatkan kemampuan perang hutan Indonesia-AS

Latihan Super Garuda Shield kali pertama diluncurkan pada 2007 dengan tujuan meningkatkan kemampuan perang hutan antara Indonesia dan militer Amerika Serikat (AS). Semula, Garuda Shield hanya ditujukan bagi latihan bersama Angkatan Darat (AD) saja.
Namun, sejak 2022, diperluas menjadi Super Garuda Shield yang melibatkan lebih banyak negara peserta, termasuk keikutsertaan angkatan laut (AL) dan angkatan udara (AU).