Lewat P2P, Bawaslu Ajak Perempuan Tunjukkan kalau Pemilu Itu Asyik

Jakarta, IDN Times - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Lolly Suhenty, berharap peserta Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) mampu bergerak bersama masyarakat untuk memperkuat gerakan pengawasan yang berperspektif gender.
"Saya berharap, kick off ini menjadi titik mula Bawaslu, untuk bisa bergerak bersama masyarakat, memperkuat gerakan pengawasan yang berperspektif gender," kata Lolly saat membuka Kick Off Pendidikan Pengawas Partisipatif bertajuk 'Perempuan Berdaya Mengawasi' Sabtu, (5/11/2022).
1. P2P sebagai aktor penting tunjukkan Pemilu 2024 menyenangkan
.jpg)
Lolly selaku Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu menganggap, peserta P2P tidak hanya sebagai mitra strategis Bawaslu, tetapi juga sebagai aktor penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Pemilu 2024 adalah pesta politik yang asik, penuh kasih, sehat, dan menyenangkan.
“Hal itu bisa diwujudkan jika kita saling bergandengan untuk melakukan pengawasan secara bersama maupun melakukan pengawasan secara mandiri,” tutur dia.
2. Bawaslu ungkap alasan gelar kick off P2P di Padang

Lolly menjelaskan, alasan Kota Padang dipilih sebagai tempat kick off P2P karena Sumatera Barat memiliki sistem kekerabatan matrilineal, yang berarti adat Minangkabau memiliki pemahaman kalau perempuan memiliki derajat yang tinggi.
Hal ini juga merepresentasikan peran perempuan yang mampu setara dengan laki-laki dalam berbagai hal, khususnya pengawasan pemilu.
“Kenapa di Sumatera Barat? Kenapa di Ranah Minang? Ini bukan tanpa alasan. Ranah Minang ini merupakan daerah yang budayanya matrilineal. Budaya yang mengutamakan perempuan. Matrilineal bermakna bahwa perempuan berdaya. Matrilinial bermakna antara perempuan dan lak-laki bisa bekerja sama,” kata perempuan satu-satunya di jajaran pimpinan Bawaslu RI ini.
3. P2P digelar di sejumlah provinsi

Sementara itu, Plh. Sekjen Bawaslu La Bayoni menyampaikan, P2P merupakan keberlanjutan program Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) yang telah diselenggarakan oleh Bawaslu sejak 2019.
Sekadar informasi, P2P 2022 ini dilaksanakan di 17 titik, 16 provinsi, 100 kabupaten/kota, dengan target peserta 1.700 orang yang mengundang kelompok dari perempuan, disabilitas, pemilih muda, pemilih pemula, organisasi masyarakat, dan organisasi masyarakat.