Siswa Sekolah Tak Masuk Program Skrining Kesehatan Gratis Ulang Tahun

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mentatakan program pemeriksaan kesehatan gratis, sebagai hadiah ulang tahun bagi Warga Negara Indonesia (WNI) tak berlaku bagi anak-anak.
Menkes menjelaskan pelaksaan program ini berbeda bagi tiap jenjang usia.
"Nah, yang screen-nya ulang tahun, ini yang dilakukan di luar anak-anaknya," kata dia, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
1. Kurang efektif jika di puskesmas

Menkes menjelaskan, setelah ditelaah program ini kurang efektif jika memang harus dilakukan di puskesmas bagi anak-anak. Maka pelaksanaannya akan dilakukan di sekolah.
"Karena anak-anak setelah kita lihat, kurang efektif kalau dilakukannya di puskesmas. Anak-anaknya lebih bagus, screening-nya dilakukannya di sekolah," kata Budi.
2. Ini mencakup anak-anak usia sekolah hingga 18 tahun

Maka itu, Menkes mengatakan, screening kesehatan gratis dan khusus bagi WNI yang berulang tahun, hanya diperuntukkan bagi balita, dewasa, dan lansia. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir kepadatan di fasilitas kesehatan.
"Sedangkan kelompok anak-anak, jadi usia sekolah sampai 18, itu nanti akan dilakukan screeningnya di sekolah," katanya.
3. Bukan saat ulang tahun, tapi ketika pertama kali masuk sekolah

Screening anak pelajar, kata Menkes, dilakukan saat masuk sekolah, bukan saat mereka berulang tahun. Hal itu juga dilakukan agar distribusinya merata karena mencakup sekolah negeri, swasta hingga pesantren.
"Rencana kita nanti akan, kalau yang anak usia sekolah, itu dilakukannya di sekolah pada saat mereka pertama kali masuk sekolah. Dengan demikian, distribusinya akan jauh lebih merata, sehingga screen-nya bisa dibagi-bagi. Dan screeningnya beda-beda," kata Menkes.