Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siswa Sekolah Tak Masuk Program Skrining Kesehatan Gratis Ulang Tahun

Keluarga mendiang dr. Aulia Risma Lestari PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pada Kamis (9/1/2025) (IDN Times/Lia Hutasoit)
Keluarga mendiang dr. Aulia Risma Lestari PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pada Kamis (9/1/2025) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mentatakan program pemeriksaan kesehatan gratis, sebagai hadiah ulang tahun bagi Warga Negara Indonesia (WNI) tak berlaku bagi anak-anak.

Menkes menjelaskan pelaksaan program ini berbeda bagi tiap jenjang usia.

"Nah, yang screen-nya ulang tahun, ini yang dilakukan di luar anak-anaknya," kata dia, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

1. Kurang efektif jika di puskesmas

Ilustrasi aktivitas di puskesmas
Ilustrasi aktivitas di puskesmas

Menkes menjelaskan, setelah ditelaah program ini kurang efektif jika memang harus dilakukan di puskesmas bagi anak-anak. Maka pelaksanaannya akan dilakukan di sekolah.

"Karena anak-anak setelah kita lihat, kurang efektif kalau dilakukannya di puskesmas. Anak-anaknya lebih bagus, screening-nya dilakukannya di sekolah," kata Budi.

2. Ini mencakup anak-anak usia sekolah hingga 18 tahun

Pelaksanaan program MBG di SMA Negeri 4 Kota Semarang, Rabu (8/1/2025). (dok Humas Pemprov Jateng)
Pelaksanaan program MBG di SMA Negeri 4 Kota Semarang, Rabu (8/1/2025). (dok Humas Pemprov Jateng)

Maka itu, Menkes mengatakan, screening kesehatan gratis dan khusus bagi WNI yang berulang tahun, hanya diperuntukkan bagi balita, dewasa, dan lansia. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir kepadatan di fasilitas kesehatan.

"Sedangkan kelompok anak-anak, jadi usia sekolah sampai 18, itu nanti akan dilakukan screeningnya di sekolah," katanya.

3. Bukan saat ulang tahun, tapi ketika pertama kali masuk sekolah

Layanan PDP di Puskesmas Tabanan 3 (Dok.IDNTimes/Istimewa)
Layanan PDP di Puskesmas Tabanan 3 (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Screening anak pelajar, kata Menkes, dilakukan saat masuk sekolah, bukan saat mereka berulang tahun. Hal itu juga dilakukan agar distribusinya merata karena mencakup sekolah negeri, swasta hingga pesantren.

"Rencana kita nanti akan, kalau yang anak usia sekolah, itu dilakukannya di sekolah pada saat mereka pertama kali masuk sekolah. Dengan demikian, distribusinya akan jauh lebih merata, sehingga screen-nya bisa dibagi-bagi. Dan screeningnya beda-beda," kata Menkes.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Retno Rahayu
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us