Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Loyalis Anas Balas Sindir Demokrat: Sejarah Kelam Partai saat Era SBY

IDN Times/Gregorius Aryodamar
IDN Times/Gregorius Aryodamar

Jakarta, IDN Times - Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad, menanggapi pernyataan Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, yang menyebut Anas adalah bagian kelam masa lalu Partai Demokrat.

Rahmad menyoroti kondisi Partai Demokrat hari ini yang menjadi partai politik berdasarkan hubungan keluarga dan otoriter. Menurutnya, sejarah kelas Demokrat bukan ketika Anas berada di dalam partai, melainkan ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadikan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

“Sejarah kelam Demokrat justru terjadi ketika SBY dan anak-anaknya membawa Partai Demokrat yang awalnya sangat demokratis, merakyat, dan milik rakyat, kini berubah menjadi partai tirani keluargais, otoriter, sewenang-wenang, dan pura-pura merakyat,” kata Rahmad, Selasa (4/4/2023).

1. Singgung perolehan suara rendah pada era SBY

IDN Times/Teatrika Handiko Putri
IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Ramhad juga menyinggung perolehan suara pemilu dan kursi DPR RI Partai Demokrat yang rendah pada Pemilu 2019. Menurut dia, ini juga merupakan sejarah kelam Demokrat.

Di bawah kepengurusan SBY pada Pemilu 2019, Ramhad memaparkan, Partai Demokrat mendapatkan 54 kursi (7,7 persen) dan berada di posisi keenam setelah PKB (58 kursi) dan NasDem (59 kursi).

“Sejarah kelam kedua adalah perolehan suara pemilu dan kursi DPR RI terendah sepanjang sejarah Demokrat, terjadi ketika SBY menjadi ketua umum dan ketika AHY dan IBAS, diserahi tugas memenangkan Pemilu,” ujarnya.

2. SBY disebut caplok Partai Demokrat

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Tak hanya itu, Rahmad juga menyebut pengambilalihan Partai Demokrat oleh SBY merupakan sejarah kelam partai. Dia menuding SBY mengaku-ngaku sebagai pendiri partai dan mendaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) secara diam-diam.

“Sejarah kelam adalah ketika SBY mengaku sebagai pendiri partai, dan mendaftarkan secara diam-diam ke Kemenkumham,” kata dia.

“Sejarah kelam Partai Demokrat juga terjadi ketika AD/ART Partai Demokrat 2020 dibuat oleh kroni-kroni SBY-AHY menjadi Partai anti-demokrasi yang pura-pura demokratis,” sambung Ramhad.

3. Anas disebut lemak jahat masa lalu Demokrat

Anas Urbaningrum (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Anas Urbaningrum (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Sebelumnya, Jubir Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum adalah bagian dari masa lalu partainya. Herzaky bahkan mengatakan Anas merupakan bagian yang merusak partai. 

"Itu sudah bagian terakhir, sudah out itu. Jadi bagi kami lemak-lemak masa lalu yang merusak Partai Demokrat," kata Herzaky saat menanggapi bebasnya Anas pada 10 April 2023 di Jakarta, Senin (3/4/2023).

Dia menyebut Anas sudah memberikan pelajaran pahit pada Partai Demokrat dengan kasus korupsi Hambalang. Menurutnya pelajaran berharga itu menjadi pegangan setiap kader Partai Demokrat agar tidak melakukan korupsi. 

"Ini kan bukan bagian dari kami lagi ya gitu. Kalau dari kami jelas, kami bersyukur bahwa kami punya pelajaran pahit di masa lalu yang membuat kami jauh lebih kuat, dan bagian masa lalu yang merusak itu sudah tidak ada lagi di partai kami," ujar Herzaky. 

 

Penasaran dengan isu-isu pemilu dan gonjang ganjing capres cawapres, baca selengkapnya di sini. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us