Macron hingga Xi Jinping Telepon Jokowi, Curhat Ekonomi Sulit

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo, mengatakan kondisi ekonomi dunia saat ini sedang berada dalam masa sulit. Hal itu terjadi karena pandemik COVID-19, ditambah adanya perang Rusia dan Ukraina.
Jokowi mengaku mendapat telepon dari sejumlah pemimpin dunia. Mereka curhat soal kondisi ekonomi yang tak menentu.
"Semua negara betul-betul pusing, dalam dua minggu ini saya dapat telepon beberapa kepala negara. Kemarin Presiden Macron (Prancis), sebelumnya Presiden Xi Jinping (China) telepon, sebelumnya Perdana Menteri Justin Trudeau (Kanada) telepon, Kanselir Jerman Olaf Scholz baru telepon. Semuanya sama, bingung menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita alami bersama," ujar Jokowi dalam pengarahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022).
1. Kesulitan mengatasi kelangkaan energi

Jokowi mengatakan, semua pemimpin negara yang menghubunginya itu mengaku kesulitan mengatasi kelangkaan energi. Saat ini, harga minyak mentah dunia naik dua kali lipat.
"Coba kita lihat, yang dulunya hanya 50-60 dolar AS per barel, sekarang 118 per barel, dua kali lipat naik," katanya.
2. Harga BBM naik dua kali lipat di negara yang tidak lakukan subsidi

Jokowi mengatakan harga BBM langsung naik dua kali lipat di negara yang tidak melakukan subsidi. Akibatnya, sejumlah harga kebutuhan pokok juga ikut naik.
Dia mengatakan, kekacauan ini akibat terjadi perang antara Rusia dan Ukraina. Jokowi pun mengingatkan jajarannya untuk mengantisipasi kenaikan harga barang.
"Hal-hal seperti ini semua kita harus mengerti, larinya ke mana harus mengerti, yang titik akhirnya kenaikan inflasi," ucapnya.
3. BBM di Indonesia masih terkendali karena subsidi

Jokowi menyebut harga BBM di Tanah Air masih bisa dikendalikan karena adanya subsidi. Dia kembali membandingkan kenaikan harga BBM di negara lain bisa dua kali lipat.
"Negara-negara yang tidak mensubsidi BBMnya naik langsung dua kali lipat, bayangkan, kita naik 10 persen saja demonya tiga bulan," ujarnya.