Mahasiswa Ikut Aksi Demo Sejuta Buruh Tolak Omnibus Law dan RKUHP

Jakarta, IDN Times - Mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus ikut dalam Aksi Demonstrasi Sejuta Buruh di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).
Koordinator aksi sekaligus Kepala Departemen Agitasi Propaganda BEM Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Muhammad Hafizd Irsyad menjelaskan, pihaknya menurunkan sekitar seratus mahasiswa dalam aksi ini.
1. Mahasiswa dukung buruh tolak Omnibus Law

Dia menjelaskan, yang ingin disuarakan mahasiswa sama dengan aspirasi dari kaum buruh. Mahasiswa juga mendorong agar Undang-Undang (UU) Omnimbus Law dicabut.
"Hari ini itu tajuknya sejuta buruh, cuma kemarin saat konsolidasi karena ini berubah tajuknya jadi persatuan rakyat. Mau tajuknya sejuta buruh atau apa, intinya itu kita sekarang bawa tagline dari persatuan rakyat," ujar Hafizd.
2. Mahasiswa juga tolak RKUHP dan RUU Sisdiknas

Tidak hanya menolak Omnibus Law, mahasiswa kata Hafizd, juga menolak Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dan RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Hafizd memastikan, aksi ini dihadiri pula oleh mahasiswa dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Universitas Paramadina, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta segera menyusul.
"Untuk hari ini teman mahasiswa mungkin hampir kurang lebih ada seribuan yang bakal gabung. Bakal nyusul, karena ini baru jam dua dan masih banyak yang acara. Banyak yang konfirmasi masih di perjalanan," ujar Hafizd saat ditemui di lokasi, Rabu (10/9/2022).
"Ada kawan kita dari Untirta, Paramadina, dan UIN. Beberapa di antara mereka masih dalam perjalanan," tambahnya.
3. Mahasiswa akan turun ke jalan secara berkala untuk sampaikan aspirasi

Hafizd memastikan, sebenarnya sudah banyak pihak yang melakukan aksi demo dengan membawa tuntutan yang sama, namun tentunya masih belum didengar oleh pemerintah maupun DPR RI.
Oleh sebab itu, dia menegaskan, akan terus mengawal dan menyampaikan aspirasi secara berkala dengan turun ke jalan.
"Apa sih yang bisa dilakukan oleh kita? Selain menyuarakan pendapat ke jalan. Karena kita kan bukan orang yang punya kekuasaan buat ubah segala sesuatu. Kami di sini menyampaikan aspirasi dan memang itu yang bisa kita lakukan," kata dia.