Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mahfud MD Sebut TGIPF Mulai Ungkap Akar Masalah Tragedi Kanjuruhan

Menko Polhukam, Mahfud MD (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Menko Polhukam, Mahfud MD (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD yang juga ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan, mengatakan bahwa mereka sudah mulai merumuskan akar penyebab terjadinya tragedi Kanjuruhan.

"Ya sudah mulai dirumuskan ya. Kita cari apa sih akar masalahnya. Nah itulah sudah mulai diungkap," kata Mahfud MD saat berbincang di acara Rosi, yang disiarkan Kompas TV, Kamis (6/10/2022) malam.

1. Ada kemungkinan unsur sabotase

Menteri Koordinator bidang politik, hukum dan keamanan, Mahfud MD ketika memberikan keterangan pers pada Jumat (10/9/2021). (Tangkapan layar YouTube Kemenko Polhukam)
Menteri Koordinator bidang politik, hukum dan keamanan, Mahfud MD ketika memberikan keterangan pers pada Jumat (10/9/2021). (Tangkapan layar YouTube Kemenko Polhukam)

Saat ditanya tentang apakah ada unsur sabotase dalam tragedi tersebut dan bagaimana indikasinya, Mahfud mengatakan, kemungkinan ada dan akan didalami selanjutnya oleh TGIPF.

"Mungkin saja ada sabotase. Misalnya begini yang saya pikir, itu kan sudah jelas ya prosedurnya, sudah jelas siapa yang harus pegang komando, bagaimana seharusnya itu dilakukan sebelum pertandingan, kok bisa terjadi begitu? Jangan-jangan ni ada sabotase, ada yang sengaja untuk menyabot pertandingan yang berjalan baik ini menjadi kerusuhan. Itu bisa saja, makanya kita masih dalami," ujar Mahfud.

Tak hanya itu, TGIPF akan terus melanjutkan inverstigasi termasuk kemungkinan terkait dengan jadwal pertandingan yang mulai malam hari.

"Itu kan kenapa polisi sudah resmi berkirim surat agar dimajukan ke jam 15.30 kok masih tidak mau Liga Indonesia. Lalu beberapa sumber menyebutkan, tuh kan hasil tekanan, hasil tawar menawar paling ndak dengan media massa, soalnya menyangkut soal iklan, soal rating. Itu nanti kita semua dalami jangan sampai hanya karena urusan itu, lalu nyawa orang bisa terancam," kata Mahfud.

2. TGIPF janji akan transparan dalam investigasi

Menpora RI, Zainudin Amali saat hadiri rapat TGIPF pertama, Selasa (4/10/2022). (IDN Times/Tino).
Menpora RI, Zainudin Amali saat hadiri rapat TGIPF pertama, Selasa (4/10/2022). (IDN Times/Tino).

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali mengatakan, TGIPF bakal bekerja secara transparan dalam mengungkap tragedi di Stadion Kanjuruhan. Selain itu, Amali juga memastikan hasilnya akan bersifat akuntabel.

"Intinya kita mau kerja secara transparan dan akuntabel, serta secepat-cepatnya," kata Amali saat ditemui usai rapat perdana TGIPF, di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (4/10/2022)

3. Polri sudah tetapkan enam tersangka

Dokumen Humas Polda Banten
Dokumen Humas Polda Banten

Dalam tragedi maut di Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022 lalu, Polri telah menetapkan 6 orang sebagai tersangka. Mereka dianggap lalai dan menyebabkan hilangnya nyawa orang.

"Tadi pagi telah dilaksanakan gelar perkara untuk meningkatkan status. Berdasarkan gelar perkara dan alat bukti permulaan yang cukup, telah dietetapkan saat ini 6 tersangka," ujar Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Kamis (6/10/2022)

Mereka disangkakan Pasal 359 dan 360 KHUP tentang kelalaian yang menghilangkan nyawa seseorang. Keenam tersangka itu antara lain:

  1. AHL, Dirut PT LIB yang dianggap tidak melakukan verifikasi atas stadion Kanjuruhan.
  2. AH, Ketua Panpel Pertandingan yang dinilai mengabaikan keamanan dengan mencetak tiket melebihi kapasitas.
  3. SS, security officer yang memerintahkan stewards meninggalkan pintu stadion.
  4. Wahyu SS, Kabagops Polres Malang, tidak melarang saat ada anggotanya menembakkan gas air mata.
  5. H, anggota Brimob Polda Jatim, memerintahkan penembakan gas air mata.
  6. BSA, Kasat Samapta Polres Malang, memerintahkan penembakan gas air mata.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
Syifa Putri Naomi
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us