Megawati Bertemu Gibran, Golkar Harap Ada Reuni Kebangsaan Presiden

- Sekjen Partai Golkar anggap pertemuan Megawati dan Gibran sebagai upaya merajut tali silaturahmi kebangsaan.
- Sarmuji berharap adanya reuni mantan presiden sambil menikmati nasi goreng untuk memperkuat persatuan bangsa.
- Waketum PAN, Saleh Daulay melihat kebersamaan Mega dengan Gibran sebagai indikasi positif bagi hubungan politik di Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Muhammad Sarmuji menanggapi momen pertemuan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bersama Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuking Raka. Pertemuan Megawati dan Gibran terjadi dalam acara Hari Lahir Pancasila di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Sarmuji memandang pertemuan kedua tokoh itu merupakan langkah yang baik sebagai upaya merajut tali silaturahmi kebangsaan.
"Bagus dong, pertemuan antara Bu Mega dengan mas Gibran itu sesuatu yang sangat bagus ya meskipun orang mengatakan itu pertemuan fisik ya apapun lah mau pertemuan fisik, mau pertemuan apa saja, itu baik buat negara," kata Sarmuji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/6/2025).
1. Berharap ada reuni Megawati hingga SBY

Sarmuji berharap, nanti ada reuni mantan presiden mulai dari Megawati Soekarnoputri hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sambil menikmati nasi goreng. Menurut dia, reuni kebangsaan itu sangat baik bagi bangsa ini.
"Kalau saya harapannya begitu, malah bagus sekali seandainya ada reuni sambil makan nasi goreng buatannya Bu Mega Pak Prabowo ketemu Bu Mega ada Pak Jokowi, ada Pak SBY sangat baik, sambil makan nasi goreng," kata dia.
2. PAN sebut politik sangat dinamis

Sementara itu, Waketum Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay ikut menanggapi momen keakraban Presiden Prabowo Subianto, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di puncak Hari Pancasila.
Ia menilai, kebersamaan Mega dengan Gibran di satu acara nasional mengindikasikan situasinya tidak seburuk yang disampaikan orang-orang, seolah-olah relasi Mega dengan Gibran sudah benar-benar terputus.
"Kami melihat Bu Megawati satu frame dengan Mas Wapres Gibran baik-baik saja. Justru selama ini kan orang di luar itu berbicara seakan-akan tidak ada lagi pintu, katakan lah bagi Pak Jokowi dan Mas Gibran untuk bisa satu frame dengan PDIP dan Megawati," ujar Saleh.
3. Gibran-Megawati bertemu di Harlah Pancasila

Presiden Prabowo Subianto menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila. Upacara tersebut diselenggarakan di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Senin (2/6/2025).
Berdasarkan Pantauan IDN Times, Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila dimulai pukul 09.20 WIB. Upacara dimulai dengan penghormatan kebesaran dan laporan komandan upacara kepada inspektur upacara.
Dalam upacara itu, turut hadir Wakil Presiden Gibran Rakabumi Raka, Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, serta Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK).
Selain itu, sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih dan Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin hadir dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila.