Menag Jalin Kerja Sama Keagamaan dan Pendidikan dengan AS

Jakarta, IDN Times – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, telah usai menjalani kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama internasional, khususnya di bidang keagamaan dan pendidikan.
Selama di AS, Nasaruddin mengadakan pertemuan dengan sejumlah pimpinan universitas ternama di New York dan Washington DC. Pertemuan-pertemuan tersebut membahas rencana kerja sama dalam pengembangan studi teologi serta pendidikan ulama.
"Kami tengah menjajaki peluang kolaborasi akademik yang semakin terbuka lebar," ujar Nasaruddin, dikutip dari siaran pers, Minggu (25/5/2025).
Kunjungan kerja ini dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah global, terutama dalam bidang keagamaan, pendidikan Islam, serta diplomasi budaya.
1. Jalin kemitraan dengan universitas terkemuka di AS

Di Georgetown University, Nasaruddin berkesempatan menjadi pembicara utama dalam forum internasional. Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan arah kerja sama Indonesia-Amerika dalam memperkuat pendidikan Islam moderat.
Ia menekankan, sebagai salah satu negara muslim terbesar, Indonesia mampu menjaga kedamaian salah satunya berkat pemahaman akan Islam yang moderat.
"Di Georgetown, kami menjajaki kerja sama dalam pengembangan pendidikan, khususnya karier ulama. Georgetown memiliki studi keislaman yang kuat, didukung oleh tokoh seperti Prof. John Esposito. Mereka berharap Indonesia menjadi pemimpin dalam studi Islam global di masa depan," kata Nasaruddin.
Selain itu, Nasaruddin juga menjadi keynote speaker dalam konferensi internasional perbankan syariah. Dalam forum tersebut, ia menyoroti perkembangan sistem jaminan produk halal di Indonesia, khususnya di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kepala BPJPH Haikal Hasan turut menghadiri kegiatan tersebut.
2. Menag dianugerahi gelar Doktor Kehormatan

Pencapaian penting dalam kunjungan tersebut adalah penganugerahan Doktor Kehormatan dari Hartford International University kepada Menag Nasaruddin Umar. Penghargaan tersebut diberikan atas kontribusinya dalam pengembangan pemikiran Islam serta dialog antaragama. Ia menjadi orang Indonesia pertama yang mendapat kehormatan ini.
“Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan internasional atas peran Indonesia dalam memajukan nilai-nilai keagamaan yang damai dan inklusif. Ini bukan hanya untuk saya, tapi untuk bangsa Indonesia,” kata dia.
3. Kunjungi komunitas WNI di New York dan Washington DC

Tidak hanya kegiatan resmi, ia juga menyempatkan diri bertemu dengan komunitas WNI di New York dan Washington DC.
Dalam pertemuan tersebut, salah satu isu penting yang dibahas adalah legalitas pernikahan WNI di luar negeri. Kemenag hadir bertindak sebagai wali hakim, guna membantu masyarakat muslim Indonesia di luar negeri yang mengalami kesulitan dalam proses pernikahan akibat tidak adanya wali.
“Ini adalah bentuk kehadiran negara. Kami ingin memastikan bahwa pernikahan WNI di luar negeri sah secara agama dan hukum negara,” ucapnya.