Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jadi Pemimpin Visioner, Menaker Minta Praja IPDN Bekali 3 Mindset Ini

iOXCqoSZkN6fiuxVLT6jAreeiTXcufaruS2rKPod.jpg
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengajak Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) membekali diri dengan growth mindset, future mindset, dan innovation mindset untuk menjadi pemimpin visioner. (Dok. Kemnaker)
Intinya sih...
  • Praja IPDN perlu berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang mengasah kemampuan, memperluas wawasan, dan bersaing di pasar kerja global.
  • Yassierli menekankan kombinasi dari technical skill, cognitive skill, dan soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi interpersonal, dan kerja sama tim.
  • Para praja harus memahami sektor ketenagakerjaan karena tugas-tugas kepamongan bersentuhan langsung dengan masalah sosial dan mencarikan solusi untuk masyarakat yang tidak bekerja.

Sumedang, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengajak Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) membekali diri dengan growth mindset, future mindset, dan innovation mindset untuk menjadi pemimpin visioner.

Growth mindset adalah percaya bahwa kemampuan bisa dikembangkan melalui usaha dan pembelajaran berkelanjutan. Future mindset, yakni mampu mengantisipasi perubahan dan mengambil keputusan berdasarkan proyeksi masa depan. Adapun innovation mindset adalah berani mencoba hal baru, merancang solusi untuk tantangan, dan tidak takut gagal.

Sebagai contoh alumni STPDN angkatan 07, Sunardi Sinaga, Kepala Biro Humas Kemnaker, tidak pernah belajar ilmu humas dan bahkan pernah menjadi SesDitjen Pengawasan Ketenagakerjaan & K3 yang mungkin tidak pernah tahu ilmu itu sebelumnya, tetapi mau cepat belajar sehingga menguasai bidang itu. 

Ada juga Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi Medan, Pak Faried, alumni STPDN angkatan 07, menjadi paham ilmu pelatihan vokasi, itu semua karena mereka mau belajar serta mengembangkan kompetensinya dan terbuka kepada hal-hal baru. 

"Inilah bekal untuk adik-adik Praja semua sebagai kader pemimpin masa depan. Orang-orang sukses pasti memiliki mindset untuk berkembang, mindset melihat (peluang) ke depan dan mindset melakukan perubahan," kata Yassierli saat memberikan kuliah umum kepada 3509 Praja IPDN di kampus IPDN Jatinangor Sumedang, Jawa Barat, yang turut serta dihadiri Rektor IPDN Dr H Halilul Khairi, MSi beserta civitas akademika IPDN, Rabu (16/7/20205).

1. Investasi untuk masa depan

9a282652-8de3-42ca-a51d-de2ecfbd3bc9.jpeg
Menaker Yassierli memberikan kuliah umum kepada 3509 Praja IPDN di kampus IPDN Jatinangor Sumedang, Jawa Barat, yang turut serta dihadiri Rektor IPDN Dr H Halilul Khairi, MSi beserta civitas akademika IPDN, Rabu (16/7/20205). (Dok. Kemnaker)

Sebagai generasi yang melek teknologi, kreatif, dan inovatif, Yassierli mengatakan Praja IPDN perlu berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang dapat mengasah kemampuan, memperluas wawasan dan siap untuk bersaing di pasar kerja global dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

"Saya berharap Praja IPDN mempersiapkan diri menghadapi era digital dan menjadi agen perubahan, penguatan soft skills dan hard skills sebagai investasi untuk masa depan individu dan bangsa di tengah dinamika dunia kerja yang terus berubah, " ujar Yassierli.

2. Praja IPDN penting mengembangkan kompetensi lintas bidang

WhatsApp Image 2025-07-17 at 07.11.11 (2).jpeg
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengajak Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) membekali diri dengan growth mindset, future mindset, dan innovation mindset untuk menjadi pemimpin visioner. (Dok. Kemnaker)

Kepada 1109 peserta Stadium General secara offline dan 2400 secara online, Yassierli menekankan pentingnya Praja IPDN mengembangkan kompetensi lintas bidang, yaitu kombinasi dari technical skill, cognitive skill, dan soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi interpersonal, dan kerja sama tim.

Praja setelah lulus dari pendidikan akan bekerja melayani publik dan akan ditugaskan di seluruh Nusantara. Mereka pun harus ingat bahwa tugas para Pamong praja sebagai pelayan publik harus dekat dengan masyarakat dengan melihat dan mendengar aspirasi mereka serta merumuskan suatu perencanaan sebagai dasar program kerja.

3. Praja IPDN memiliki peran sangat strategis

f6b5aea2-5b8f-4796-b1a5-d16016a5c35c.jpeg
Menaker Yassierli memberikan kuliah umum kepada 3509 Praja IPDN di kampus IPDN Jatinangor Sumedang, Jawa Barat, yang turut serta dihadiri Rektor IPDN Dr H Halilul Khairi, MSi beserta civitas akademika IPDN, Rabu (16/7/20205). (Dok. Kemnaker)

Para praja juga wajib memahami dan mencermati sektor ketenagakerjaan karena tugas-tugas kepamongan sangat bersentuhan langsung dengan masalah sosial. Mereka juga akan melihat masyarakat yang bekerja dan masyarakat yang tidak bekerja. 

Praja juga harus mencarikan solusi khusus masyarakat yang tidak bekerja, seperti akses pasar kerja hingga pelatihan kompetensi termasuk reskilling atau upskilling melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki pemerintah dan atau lembaga pelatihan kerja swasta supaya masyarakat memiliki skill sehingga siap bekerja dan atau bisa berwirausaha. 

Jika masyarakat bekerja dan memiliki penghasilan, maka ekonomi kita akan bertumbuh dan sudah pasti bangsa kita akan sejahtera. "Generasi muda, khususnya Praja IPDN memiliki peran sangat strategis dalam era digital dan membangun masa depan ketenagakerjaan Indonesia yang lebih baik, " ujar Yassierli.

Yassierli menambahkan, bahwa menghadapi kompleksitas tantangan ketenagakerjaan ke depan, kolaborasi dunia akademis, industri, dan pemerintah penting untuk membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan teknologi.

“Kita harus terus memadukan teknologi dengan kearifan lokal, berinovasi, agar mampu menciptakan tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing, dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa,” tutur Menaker. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us