Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengejutkan, Hasil Survei Ini Tempatkan Ahok-Djarot di Posisi Teratas

M. Agung Rajasa/ANTARA FOTO
M. Agung Rajasa/ANTARA FOTO

Ada yang mengejutkan dari hasil survei Populi Center. Tak seperti 7 survei lain yang sudah memenangkan pasangan Agus Harimurti-Sylviana MUrni, survei tersebut menyebutkan bahwa elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat berada di posisi teratas dengan 36,7 persen. Adapun urutan kedua ditempati oleh Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 28,5 persen. Tanpa diduga, pasangan Agus-Sylvi dalam survei ini justru berada di posisi paling buncit dengan 25,0 persen.

Default Image IDN
Default Image IDN

Dikutip Kompas.com, (23/1), kemenangan tersebut ditanggapi enteng oleh para pasangan calon. Juru bicara tim pemenangan Agus-Sylvi, Rizky Aljupri mengatakan, bahwa hal itu akan dijadikan sebagai sebagai bahan evaluasi. Dia sama sekali tak mempermasalahkan jika jagonya berada di posisi paling buncit. Satu hal yang membuat Rizky optimis bahwa Agus-Sylvi ini akan menang adalah kenaikan elektabilitas mereka. Berangkat dengan elektabilitas single digit atau tidak mencapai 10 persen, saat ini pasangan tersebut malah merajai survei dari berbagai lembaga.

Kubu Ahok-Djarot bahagia timnya lebih unggul dari yang lain.

Default Image IDN
Default Image IDN

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Eriko Sotarduga menyambut baik hasil survei yang memenangkan Ahok-Djarot tersebut.  Hal ini juga menunjukan bahwa kesempatan Ahok untuk menang satu putaran semakin besar. Namun, Eriko juga menyadari persentase pemilih yang belum menentukan pilihannya juga masih cukup besar.

Survei Populi Center adalah survey yang dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 600 responden di enam wilayah di Jakarta termasuk Kepulauan Seribu. Survei ini didanai langsung menggunakan kas internal Yayasan Populi Indonesia.

Prabowo: hasil survey bergantung pada siapa yang bayar.

Default Image IDN
Default Image IDN

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga ikut berkomentar mengenai hasil riset sejumlah lembaga survei mengenai elektabilitas pasangan calon di Pilkada DKI Jakarta 2017. Dia mengatakan bahwa hasil survei tersebut tidak sepenuhnya objektif alias tergantung pada siapa yang membayar.

Bahkan survei tersebut juga sarat dengan manipulasi terhadap kondisi yang sebenarnya terjadi. Dia menghimbau kepada lembaga poling untuk jujur dan tidak boleh membentuk suatu persepsi yang tidak benar. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us