Menkes Ingin Dokter di Aceh Jadi Prioritas agar Bisa Bantu Warga

- Menteri Kesehatan ingin 18 kabupaten kota di Aceh segera beroperasi penuh untuk membantu korban bencana alam, terutama ibu hamil dan pasien cuci darah.
- Enam kabupaten kota di Aceh masih belum beroperasi penuh, dengan masalah utama pada akses jalan, BBM, dan listrik.
- Budi meminta para dokter yang terkena bencana menjadi prioritas mendapatkan bantuan makanan hingga perumahan agar bisa fokus membantu warga korban banjir.
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan informasi terbaru mengenai korban bencana alam di Aceh, khususnya untuk ibu hamil yang kelahirannya terlambat dan pasien yang harus cuci darah.
"Nah, untuk itu kami memang mengejar agar 18 kabupaten kota terutama di Aceh ini rumah sakitnya bisa segera beroperasi. Sampai sekarang sudah 12 kabupaten kota yang beroperasi penuh, dan enam yang masih belum beroperasi penuh," kata Budi saat konferensi pers daring di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (7/12/2025).
Budi memaparkan keenam kabupaten kota yang rumah sakitnya belum beroperasi penuh di antaranya Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Bener Meriah, Tamiang, dan Gayo Lues.
"Kami membutuhkan bantuan agar akses jalan ke lokasi itu terbuka, dan untuk keenam rumah sakit itu masalah utamanya tadinya di BBM dan listrik. Mudah-mudahan malam ini selesai semuanya, karena kita butuh 24 jam listrik gak boleh mati," jelas dia.
Lebih lanjut, Budi juga meminta agar para dokter yang terkena bencana bisa menjadi prioritas untuk mendapatkan bantuan makanan hingga perumahan, agar bisa fokus membantu warga korban banjir di wilayahnya.
"Tadi barusan saya meeting dengan seluruh RSUD (dokternya) mereka semangat kerja, tapi mereka kadang-kadang susah makan juga. Jadi banyak dokter-dokter ini di enam wilayah, keluarganya juga susah makan. Jadi kalau saya boleh ada dapur umumnya diprioritaskan tenaga medis dan tenaga kesehatan. Dan kalau boleh Menteri Perumahan kalau bisa dibangun juga duluan, jadi mereka bisa hidup tenang," ujar dia.

















