Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkes Ungkap 100 Persen Kasus COVID di Jakarta Varian BA.4 dan BA.5

Petugas kesehatan mendata pasien COVID-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) yang baru tiba di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kasus sub varian COVID-19 Omicron BA.4 dan BA.5 sudah mendominasi di Indonesia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing, seluruh kasus COVID-19 di DKI Jakarta merupakan dua sub varian tersebut.

"Sekarang di Indonesia BA.4 BA.5 sudah lebih dari 80 persen dari varian yang kita genome sequencing. Bahkan, di DKI Jakarta sudah 100 persen itu adalah varian BA.4 dan BA,5," kata Budi dalam konferensi pers melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (4/7/2022).

1. Puncak varian BA.4 dan BA.5 terjadi dalam 30 hari sejak kasus ditemukan

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara R Sabrina didampingi sejumlah Organisasi Perangkat Daerah Pemprov Sumut meninjau fasilitas Wisma Atlet Pemprov di Jalan Willem Iskandar, Deliserdang, Kamis (04/06). (Biro Humas Pemprov Sumut/Fahmi Aulia)

Budi menerangkan, berdasarkan puncak kasus COVID-19 baik varian Delta maupun Omicron sebelumnya, seharusnya puncak varian BA.4 dan BA.5 terjadi dalam 30 sampai 40 hari sejak kasus ditemukan.

"Jika di luar negeri puncak kasus tercatat setelah 30 hari kasus ditemukan, ini di Indonesia sudah sekitar 30 hari. Jadi kita mungkin masih ada waktu satu atau dua minggu ke depan. Kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain seharusnya puncaknya sudah tercapai," jelas dia.

2. Puncak tercapai kalau dominasi satu varian sudah tinggi

Sejumlah pasien positif COVID-19 melakukan senam pagi di halaman depan Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah.

Budi menambahkan, prediksi puncak dua subvarian tersebut berdasarkan data yang menunjukan dominasi satu varian.

"Data yang kami miliki menunjang memang karena hal tersebut. Jadi, biasanya itu puncak tercapai kalau dominasi satu varian sudah tinggi,"imbuh Budi.

3. Kasus COVID-19 mulai melandai usai satu varian mendominasi

Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Budi memaparkan, meski kasus cenderung naik namun kasus virus corona di Indonesia maupun Jakarta melandai. Menurut Budi, kondisi tersebut disebabkan apabila satu varian sudah mendominasi.

"Saat Delta mulai mendominasi hampir 100 persen dari populasi virusnya terjadi penurunan, begitu pula saat puncak Omicron, saat genome sequencing-nya capai 100 persen terjadi penurunan," paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us