Menpar Ajak Pengusaha Korea Selatan Investasi di Wisata Kebugaran RI

- Menpar Widiyanti menjelaskan, banyak tradisi Indonesia yang telah diakui UNESCO dengan praktik kebugaran, seperti ritual penyembuhan khas Jawa, spa autentik Bali, hingga destinasi baru.
- Menpar menawarkan wisata kebugaran kepada para investor Korea Selatan karena industri tersebut dinilai menjanjikan dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
- Berbagai bidang pariwisata lain di Indonesia dapat dijadikan investasi selain wisata kebugaran, seperti eco-tourism, keanekaragaman hayati laut, budaya, dan sebagainya.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengundang pengusaha Korea Selatan berinvestasi di industri wisata kebugaran (wellness tourism) Indonesia. Widiyanti mengatakan, wisata kebugaran Indonesia berada pada peringkat enam besar dengan ekonomi wellness terbesar di Asia Pasifik.
"Hari ini kami membuka pintu untuk berbagai peluang investasi, yang didukung oleh komitmen kebijakan, infrastruktur investasi nasional, dan sektor pariwisata yang dirancang untuk tumbuh," kata Menteri Pariwisata dalam Tourism Investment Meeting di ARA Meeting Room, Foru Seasons Hotel, Seoul, Korea Selatan, Senin (8/9/2025).
1. Kebugaran jadi motivasi utama wisatawan berkunjung ke Indonesia

Menpar Widiyanti menjelaskan, bayak tradisi Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dengan praktik kebugaran. Di antaranya, ritual penyembuhan khas Jawa, spa autentik Bali, hingga destinasi baru yang mulai berkembang.
"Ini mengapa lebih dari 23 persen wisatawan yang berkunjung ke Bali menjadikan kebugaran sebagai motivasi utama perjalanan mereka. Selain Bali, destinasi baru seperti Yogyakarta, Solo, dan Sumba di Indonesia bagian timur, mulai bangkit sebagai pusat tujuan wisata kebugaran," ujarnya.
2. Wellness tourism menjanjikan karena memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi

Menpar Widiyanti menjelaskan alasan menawarkan investasi di sektor wisata kebugaran kepada Korea Selatan. Ia menilai, wisata kebugaran dinilai menjanjikan dan memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi.
Menurut Global Wellness Institute, nilai ekonomi global dari industri wellness pada 2023 mencapai 6,32 triliun dolar AS dan diproyeksi akan tumbuh dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) sebesar 7,44 persen hingga tahun 2029, pasarnya mendekati 10 triliun dolar AS.
3. Berbagai bidang pariwisata lain di Indonesia dapat dijadikan investasi

Selain wisata kebugaran, Menpar Widiyanti menawarkan bidang lainnya, seperti eco-tourism, keanekaragaman hayati laut hingga budaya. Menpar juga mengenalkan keunggulan 10 destinasi pariwisata prioritas dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Bali.
"Kami mengundang Anda untuk berjalan, berinvestasi, dan tumbuh bersama kami, menuju masa depan yang sejahtera," kata Menteri Pariwisata.