Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meski Debat di Medsos, Mahfud Klaim Tetap Ngopi Bareng Rizal Ramli

IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD geram dengan cuitan mantan Menteri Kemaritiman Rizal Ramli lantaran menyinggung personal. Rizal, kata Mahfud, di akun media sosialnya menyebut intelektual mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu telah merosot dan telah menjadi penjilat pemerintah.

Bagi Mahfud, pernyataan tersebut tidak terkait kritik Rizal soal penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja. Sejumlah pihak termasuk Rizal, kecewa dengan sikap Mahfud yang justru menjustifikasi penerbitan Perppu. 

"Lalu, dia bilang Mahfud MD sudah menghina pendiri negara karena mengatakan orang-orang yang masuk ke lingkar kekuasaan berubah menjadi iblis. Kan dia yang goblok, kapan saya bilang begitu?" ujar Mahfud seperti dikutip dari YouTube Kemenko Polhukam, Senin (9/1/2023). 

Ia kemudian memilih tidak tinggal diam atas kalimat-kalimat Rizal yang dianggapnya sebuah penghinaan. Mahfud menyebut, ia tidak akan tinggal diam seperti sejumlah pejabat tinggi yang kerap disentil oleh Rizal. 

"Mungkin selama ini Menkeu Sri Mulyani diam, Presiden diam, tapi saya ndak! Anda bilang maka akan saya lawan dan ini gak ada hubungannya dengan argumen, karena argumen sudah," kata dia. 

"Tapi, kalau argumen menyebut intelektualnya sudah merosot, itu kan sudah personal. Kan gitu," ujarnya lagi. 

Lalu, apakah Mahfud bersedia kalau diajak debat terbuka dengan Rizal Ramli?

1. Menko Mahfud menilai debat terbuka dengan Rizal tak diperlukan

Mantan Menko Maritim Rizal Ramli (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sementara, saat ditanya apakah Mahfud bersedia diajak adu debat terbuka, ia menilai hal tersebut tidak diperlukan. Lagipula, saling sahut di media sosial dianggap sudah bentuk debat dan adu argumen. 

"Gak, untuk apa? Kan Anda juga sudah sering lihat Rizal berdebat dengan saya di televisi. Setelah dia ngomong, dia pilih pulang duluan. Kan selalu begitu. Masak selalu begitu. Anda lihat di televisi waktu peringatan 30 September," kata Mahfud dengan nada tinggi. 

Setelah meninggalkan ruangan dan menyampaikan argumen, Rizal mengirimkan pesan pendek ke Mahfud berisi ucapan pamit. "Dia WA ke saya, 'mas saya duluan ya.' (Itu disampaikan) pakai WA, padahal dia sudah maki-maki orang banyak. Masak saya disuruh berdebat lagi sama dia," tutur Mahfud lagi. 

Namun, kata Mahfud, ia masih sering ngopi bareng Rizal. "Tapi, kalau ngopi sama dia, saya masih sering dan besok akan ngopi lagi," ujarnya. 

2. Rizal mengaku kecewa disebut goblok oleh Mahfud

Cuitan Menko Mahfud MD yang menyebut Rizal Ramli ngawur dan bodoh di Twitter. (Tangkapan layar cuitan Mahfud)

Sementara, Rizal akhirnya merespons cuitan Mahfud ketika diwawancarai khusus oleh Realita TV dan tayang di YouTube. Ia mengaku relasinya dengan Mahfud sangat dekat lantaran mereka berdua dulu pernah sama-sama jadi menteri di era Presiden Gus Dur. 

"Tega-teganya gitu Mahfud bilang gue goblok. Tapi, saya ngerti dia sangat emosional karena dia tidak bisa membela diri. Dia tahu yang dilakukan itu salah, karena kan Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memutuskan undang-undang Omnibus Law inkonstitusional, harus diperbaiki dua tahun. Itu sudah jelas," ujar Rizal. 

Ia pun mengaku tidak habis pikir mengapa instruksi MK pada 2021 lalu malah direspons dengan Perppu. Menurut Rizal, kegentingan memaksa yang kerap disampaikan oleh pemerintah bukan lantaran ancaman resesi global yang diproyeksi terjadi pada 2023. 

"Kegentingan memaksa itu sebetulnya karena taipan-taipan oligarki ini ketakutan, konsesi batu bara bisa diambil alih oleh negara," tutur dia. 

3. Rizal kecewa lantaran Mahfud tak berikan jawaban alasan ikut dukung penerbitan Perppu Cipta Kerja

IDN Times/Hana Adi Perdana

Lebih lanjut, Rizal membantah pernyataan Mahfud bahwa dalam argumennya tidak didasari data yang akurat dan utuh. Justru, Mahfud yang paham tentang hukum tata negara malah menjustifikasi penerbitan Perppu Cipta Kerja. 

"Tapi, saya kecewa seharusnya Mahfud tinggal jawab saja kritikan saya yang substantif, kenapa sih Anda belain Perppu yang melanggar undang-undang, yang melemahkan konstitusi. Apalagi Pak Mahfud mantan Ketua MK. Seharusnya, kan dia memperkuat MK dan konstitusi, bukan bikin lemah," kata Rizal. 

Ia kembali menyampaikan sikap emosional yang ditunjukkan Mahfud merupakan bentuk kepanikan, karena terbukti memberikan justifikasi bagi sikap pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo yang keliru. Rizal pun terkejut dengan pernyataan Mahfud di Istana Kepresidenan yang menyebut seandainya ia berada di luar lingkar pemerintahan, ia bakal ikut mengkritik. 

"Itu kan sikap munafik kelas berat. Kok orang bisa berbeda pendapat ilmiah hanya karena dia di dalam (pemerintahan) sebagai pejabat dan bukan sebagai pejabat," ujarnya lagi. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us