Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

MUI Dukung Pemerintah Atasi Aksi Teror KKB di Papua

Anwar Abbas, Waketum MUI. IDN Times/Siti Umaiyah

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, geram terhadap teror yang disebar kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Menurutnya teror yang dilakukan sudah mengganggu kententraman bangsa Indonesia.

"Teror di Papua benar-benar sudah sangat mengganggu ketentraman dan kenyamanan kita sebagai bangsa, apalagi saudara-saudara kita warga Papua yang tinggal di sana, di mana dalam beberapa hari terakhir tiga orang putra terbaik dari TNI kita tewas dibunuh oleh KKB," ujar Anwar dalam keterangannya, Selasa (1/2/2022).

1. MUI beri dukungan kepada pemerintah atasi KKB Papua

Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas (youtube.com/Official TVMUI)

Anwar mengatakan MUI memberikan dukungan penuh kepada pemerintah untuk mengatasi masalah KKB Papua. Sebab kedamaian di tanah Papua harus segera tercipta.

"Kita harus hadapi dan tegaskan kepada mereka bahwa tanah Papua adalah tanah tumpah darah kita yang akan kita bela mati-matian dan yang tidak akan pernah kita biarkan lepas," katanya.

2. Jenderal Andika bakal kejar KKB yang tewaskan tiga prajurit TNI

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan pihaknya akan terus memburu anggota KKB yang telah menewaskan tiga prajurit TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada 27 Januari 2022.

Secara total  sudah ada lima prajurit TNI yang gugur di Papua pada awal 2022. Andika pun menyempatkan diri untuk melayat dan mendoakan secara langsung di hadapan tiga jenazah prajurit TNI.

"Saya memang datang untuk melihat dan melayat tiga anggota saya yang menjadi korban. Pelaku akan terus kami kejar," ungkap Andika di Papua seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (30/1/2022).

3. Jenderal Andika tidak akan menambah pasukan ke Papua

Jenderal Andika Perkasa saat memberi keterangan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (8/11/2021). (IDN Times/Sachril Agustin)

Andika mengaku sudah mengantongi beberapa nama para pelaku penembakan terhadap prajurit TNI. TNI, kata Andika, akan fokus mengejar para pelaku. Namun ia tidak menambah pasukan di Papua.

"Untuk penambahan pasukan tidak ada. Kami akan tetap menggunakan mereka yang bertugas di sana untuk melakukan tugas-tugas Kodim dan Koramil," kata Andika.

Ia juga sudah memastikan kepada jajarannya bahwa kontak tembak di Kabupaten Gome bukan dimulai dari pihak TNI, termasuk melakukan provokasi. Menurut Andika, penyerangan justru dimulai ketika para prajurit TNI sedang melakukan tugas-tugas rutin mereka.

Begitu pula dua prajurit TNI yang juga gugur lebih awal di Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Mereka dijadikan sasaran tembak ketika tengah membantu membangun jembatan bagi warga sekitar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us