Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Najelaa Shihab Ada di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim

597247AE-8C40-4AC7-AAE3-E7F3945B37CB.jpeg
Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendibudristek), Nadiem Makarim (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Intinya sih...
  • Nadiem membentuk grup 'Mas Menteri Core Team' setelah dilantik sebagai Mendikbud
  • Najelaa Shihab memberikan masukan terkait pendidikan kepada Nadiem Makarim
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pendiri Sekolah Cikal, Najeela Shihab disebut turut berada dalam grup WhatsApp 'Mas Menteri Core Team' yang dibentuk eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim.

Hal itu disampaikan Pengacara Nadiem Makarim, Tabrani Abby, dalam konferensi pers, pada Senin (27/10/2025).

Tabrani mengatakan, awalnya terdapat dua grup WhatsApp yang dibuat Nadiem, yakni Edu Org dan Education Council pada 28 Agustus 2025. Grup itu dibuat Nadiem setelah bertemu Presiden RI ke-7 Joko “Jokowi” Widodo dan diberitahu akan dilantik sebagai Mendikbud.

"Atas dasar itulah, maka Pak Nadiem mengumpulkan orang-orang yang ahli di bidang itu untuk mempersiapkan atau membuat gagasan serta hal yang terkait dengan arahan Pak Jokowi. Terutama dalam konsep Nawacita, program RPJM 5 tahun," ujar dia.

1. Nadiem membuat grup usai diberitahu bakal dilantik

Nadiem Makarim tersangka korupsi pengadaan laptop, Kamis (4/9/2025).  (IDN Times/Aryodamar)
Nadiem Makarim tersangka korupsi pengadaan laptop, Kamis (4/9/2025). (IDN Times/Aryodamar)

Setelah dilantik menjadi Mendikbud pada 23 Oktober 2019, Nadiem melebur dua WA grup itu menjadi satu, yakni 'Mas Menteri Core Team.'

Dalam grup itu, kata dia, terdapat beberapa staf khusus dari Nadiem, yaitu Fiona Handayani, Jurist Tan hingga ahli pendidikan Najelaa Shihab. Mereka juga sudah bergabung di dua grup sebelum Nadiem dilantik.

Dia mengatakan, kliennya hanya membahas rencana program yang akan dilakukan setelah dilantik. Mulai dari program zonasi, ujian nasional hingga penggunaan dana BOS.

"Konteksnya itu sebenarnya bagaimana menciptakan sesuatu sistem pendidikan yang didukung dengan teknologi, awalnya seperti itu. Jadi tidak ada juga soal harus menggunakan Chrome atau juga untuk mengadakan Chromebook seperti itu," ujar dia.

2. Najelaa memberi masukkan kepada Kemendikbud

Nadiem Makarim ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi Chromebook. (IDN Times/Aryo Damar)
Nadiem Makarim ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi Chromebook. (IDN Times/Aryo Damar)

Tabrani mengatakan, semua yang ada dalam grup itu termasuk Najelaa, aktif memberikan gagasan dan masukan tentang pendidikan kepada Nadiem selaku menteri.

Kendati demikian, dia tidak mengungkap secara rinci ihwal gagasan dan masukan apa saja yang disampaikan oleh kakak dari Jurnalis Najwa Shihab tersebut.

"Yang saya tahu Najelaa itu memang beliau memberikan gagasan atau masukkan kepada kementerian. Jadi beliau sudah banyak juga membantu kementerian pendidikan untuk memberikan gagasan terkait dengan pendidikan di Indonesia," kata dia.

"Kalau soal itu (masukan) nanti kita sampaikan berikutnya, kita harus cek lagi di WhatsApp, itukan ada seribu lembar kita print semuanya,” ujar Tabrani.

3. Tanggapan Najelaa Shihab

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kepada IDN Times, Najelaa mengaku sempat berada dalam satu WA grup bersama Nadiem. Di dalam grup, terdapat puluhan orang lainnya termasuk mitra-mitra pendidikan independen dan eksternal.

“Serta pejabat-pejabat kementerian selain Nadiem Makarim, untuk membahas saran maupun usulan rekomendasi dan kajian kebijakan pendidikan sesuai peran Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), dalam mendukung kementrian, antara lain pengembangan kurikulum dan penerimaan peserta didik baru,” ujar Najelaa.

Namun demikian, dia membantah pernah terlibat pembahasan terkait Chromebook.

“Namun, saya tidak pernah ikut membahas baik secara langsung maupun dalam WA grup khusus tentang persiapan atau perencanaan pengadaan Chromebook dan peralatan teknologi informasi karena program ini bukanlah merupakan bagian dari lingkup pekerjaan PSPK, yaitu substansi kebijakan pendidikan, bukan sarana dan prasarana,” ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Israel Izinkan Tim Palang Merah dan Mesir Cari Jenazah Sandera di Gaza

27 Okt 2025, 18:12 WIBNews