NasDem Tepis Isu Rusdi Masse Hijrah ke PSI: Sampai Hari Ini Belum Ada

- Ahmad Ali bergabung dengan PSI karena yakin terhadap arah politik partai tersebut.
- Ali menyatakan hubungannya dengan Surya Paloh tetap baik meski memilih jalan politik yang berbeda.
- Bestari Barus mengaku terinspirasi oleh pidato Jokowi dan ingin menimba pengalaman lebih banyak lagi dengan bergabung ke PSI.
Jakarta, IDN Times - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem angkat bicara mengenai kabar Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Rusdi Masse Mappasessu akan hijrah ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia bahkan dikabarkan dapat jatah kursi Wakil Ketua Umum (Waketum) PSI.
Waketum Partai NasDem Saan Mustopa memastikan Rusdi Masse sampai hari ini berstatus sebagai kader Partai NasDem.
"Sampai hari ini kan masih di NasDem," ujar Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Ia juga memastikan nama Rusdi Masse belum ada di jajaran pengurus harian partai pimpinan Kaesang Pangarep itu.
"Kan belum ada. Sampai hari ini kan belum ada," ujarnya.
Saan menegaskan, Rusdi Masse belum mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai kader NasDem. Rusdi Masse juga masih ditugaskan sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI mewakili Fraksi Partai NasDem.
"Belum ada. Masih wakil ketua Komisi III," ujarnya.
1. Ahmad Ali ungkap alasan hijrah ke PSI

Mantan Waketum Partai NasDem Ahmad Ali resmi bergabung dengan PSI dan kini menjabat sebagai Ketua Harian. Ahmad Ali menjelaskan, keputusannya pindah ke PSI karena yakin terhadap arah politik partai tersebut.
"Bagi saya PSI ini partai masa depan," ujar Ahmad Ali di Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Keputusan Ahmad Ali masuk ke PSI dilakukan tanpa pengumuman atau pamit secara resmi kepada NasDem. Ia menjelaskan dengan menjadi anggota PSI, otomatis statusnya sebagai kader NasDem langsung berakhir.
"Seseorang itu kan gak boleh ber-KTA (kartu tanda anggota) ganda, hari ini ketika saya ber-KTA PSI, maka keanggotaan saya di NasDem gugur," ucap dia.
2. Ali menyebut hubungannya dengan Surya Paloh tetap baik

Meski memilih jalan politik yang berbeda, Ahmad Ali menegaskan, hubungannya dengan Surya Paloh masih terjalin baik. Ia bahkan menyebut Surya Paloh sebagai sosok yang ia anggap keluarga dan guru politiknya.
"Apapun Pak Surya sampai hari ini hubungan saya baik-baik saja, beliau kakak, beliau adalah orang tua saya, beliau adalah guru saya, tapi bahwa kemudian berbeda partai itu kan sesuatu hal yang biasa saja," ujar dia.
Dengan langkah ini, Ahmad Ali membuka babak baru dalam perjalanan politiknya. Dari NasDem menuju PSI, ia menempatkan diri sebagai bagian dari partai yang ia sebut sebagai representasi masa depan.
3. Bestrari Barus akui terinspirasi pidato Jokowi

Sementara itu, Eks Kader NasDem Bestari Barus menyampaikan, keputusannya hijrah ke PSI merupakan keputusan yang berat. Ia ingin menimba pengalaman lebih banyak lagi dengan bergabung ke PSI.
"Suatu keputusan yang berat juga buat saya. Namun, memang bukan baru sih saya. Saya ingin menimba lagi pengalaman dari partai yang baru, selain daripada NasDem," kata kepada wartawan, Senin (29/9/2025).
Bestari juga mengaku tersentuh mendengar Presiden ke-7 RI Joko "Jokowi" Widodo yang menegaskan akan bekerja keras untuk PSI.
"Ketika Pak Jokowi ini kan sudah selesai masa bakti yang cukup panjang di dalam pelayanan masyarakat. Dari mulai bupati dua periode, kemudian menjadi gubernur Jakarta, menjadi presiden dua periode. Ternyata mungkin beliau menganggap bahwa perjuangan ini untuk membawa warna atau kebahagiaan ataupun kemaslahatan bagi masyarakat itu tidak boleh berhenti," kata Bestari.