Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Negara lain Tawarkan Bantuan Sumatra, Prabowo: Saya Bilang, Kami Mampu

Presiden Prabowo pimpin sidang paripurna di Istana
Presiden Prabowo memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025. (Youtube.com/Sekretariat Presiden)
Intinya sih...
  • Presiden Prabowo menerima tawaran bantuan dari negara lain untuk Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara yang mengalami bencana.
  • Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mampu menangani bencana tersebut dan menyatakan situasi di Sumatra terkendali.
  • Ia mengapresiasi kinerja cepat dan kolaboratif dari TNI, Polri, BNPB, Basarnas, serta tim SAR gabungan, namun juga memperingatkan untuk mewaspadai pihak yang mencari kesalahan atau kambing hitam.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengaku mendapat telepon dari sejumlah negara untuk memberi bantuan kepada Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara yang mengalami bencana. Dalam sambungan telepon itu, Prabowo menegaskan Indonesia mampu menangani bencana tersebut.

"Saya ditelepon banyak pimpinan kepala negara ingin kirim bantuan. Saya bilang, terima kasih, konsen Anda, kami mampu. Indonesia mampu mengatasi ini, ya," ujar di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).

Dalam kesempatan itu, Prabowo menjawab soal desakan peristiwa di Sumatra sebagai bencana nasional. Menurutnya, situasi di Sumatra terkendali.

"Ada yang teriak-teriak ingin ini dinyatakan bencana nasional. Kita sudah kerahkan, ini tiga provinsi dari 38 provinsi. Jadi, situasi terkendali," ucap dia.

Prabowo kemudian menyampaikan apresiasi terhadap kinerja cepat dan kolaboratif dari TNI, Polri, BNPB, Basarnas, serta tim SAR gabungan. Ia juga mengapresiasi pekerja Pertamina, PLN, dan PU yang hadir di lokasi-lokasi sulit, bekerja bersama relawan.

Prabowo mengingatkan untuk mewaspadai pihak-pihak yang cenderung mencari kesalahan atau kambing hitam, terutama dari kalangan elite. Ia bahkan mencurigai adanya motivasi politik atau kekuatan asing yang tidak suka melihat Indonesia kuat. Pihak-pihak ini, menurutnya, menyebarkan narasi bohong bahwa pemerintah tidak hadir.

"Dalam keadaan yang sulit, ada kecenderungan manusia dan juga bangsa kita ini saya lihat ya, terutama sebagian elite-elite kita, ada kecenderungan mau cari kambing hitam, mau cari kesalahan. Ini bukan saat untuk kita cari kesalahan, ini untuk kita bekerja keras, bahu-membahu mengatasi masalah di lapangan," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Bos BGN Sebut Anggaran MBG Terserap Rp58 Triliun, Sasar 50,3 Juta Jiwa

15 Des 2025, 19:51 WIBNews