Ngeri, 439 Anak di Jakarta Alami Gagal Ginjal, Begini Gejala Awalnya

- Dinas Kesehatan DKI Jakarta memiliki tujuh dokter spesialis anak sub spesialis nefrologi untuk menangani kasus gagal ginjal anak. Jumlah penyakit gagal ginjal anak di Provinsi DKI Jakarta pada 2023 sebanyak 439 kasus, dengan faktor penyebab berbeda-beda sesuai usia anak. Sedangkan, tanda-tanda gejala awal gagal ginjal pada anak meliputi penurunan nafsu makan, wajah pucat dan bengkak, kelelahan, perubahan frekuensi buang air kecil, dan nafas berbau amonia.
Jakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menegaskan memiliki sumber daya manusia dokter spesialis anak sub spesialis nefrologi. Pernyataan ini menanggapi banyaknya anak yang menjalani terapi gagal ginjal anak di Rumah Sakit Rujukan Kasus Ginjal Anak, yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo.
“Sebanyak tujuh orang dokter spesialis anak sub spesialis nefrologi yang kita miliki. Empat orang bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dua orang bertugas di Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita dan satu orang bertugas di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, dalam keterangan, Minggu (4/8/2024).
1. Sebanyak 439 anak di Jakarta alami gagal ginjal

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online Kementerian Kesehatan, jumlah penyakit gagal ginjal anak di Provinsi DKI Jakarta pada 2023 sebanyak 439 kasus.
Penyakit gagal ginjal yang menyerang anak usia di bawah lima tahun sebagian besar disebabkan kelainan bawaan karena faktor genetik.
"Berbeda dengan anak berusia di atas lima tahun, faktor penyebabnya beragam, bisa dari infeksi, zat-zat toksik, dehidrasi, dan penyakit kronik lainnya seperti diabetes melitus ataupun autoimun," katanya.
2. Tanda-tanda gejala awal

Ani menjelaskan tanda-tanda gejala awal gagal ginjal pada anak meliputi penurunan nafsu makan yang disertai mual muntah, wajah tampak pucat dan bengkak.
"Selain itu terlihat kelelahan, perubahan frekuensi buang air kecil, nafas berbau amonia, sesak nafas dan gagal tumbuh," imbuhnya.
3. Terdapat 76 Layanan Dialisis atau CAPD Rumah

Ani menyatakan penanganan gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu terapi dialisis atau cuci darah dan terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) atau dialisis mandiri yang datang sebulan sekali ke rumah sakit.
“Terdapat 76 layanan dialisis atau CAPD Rumah Sakit yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta, di antaranya enam rumah sakit pusat milik Kementerian Kesehatan, tiga rumah sakit milik kementerian lainnya, lima rumah sakit milik TNI/Polri, tujuh rumah sakit umum daerah dan 55 rumah sakit swasta,” paparnya.