Pakar Sebut Penunjukan Pj Kepala Daerah Pengaruhi Kemenangan Prabowo

Jakarta, IDN Times - Pakar Otonomi Daerah, Djohermansyah Djohan menyebut pengangkatan penjabat (Pj) kepala daerah mempengaruhi raihan suara paslon 02, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Hal itu menjadi salah satu bukti keberpihakan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
Dia menjelaskan, kebeperihakan Presiden Jokowi kepada Prabowo-Gibran sejatinya terlihat dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan dalam pengangkatan penjabat kepala daerah.
Johan menyebut, adanya pengerahan penjabat kepala daerah menjadi salah satu faktor yang membuat Prabowo-Gibran menang dalam satu putaran.
"Terkait dengan pengangkatan Pj kepala daerah secara massif, keterlibatan pejabat negara, dan penggalangan kepala desa untuk memenangkan paslon 02, antara lain berkat dukungan dan keberpihakan Presiden Jokowi serupa itu yang dinikmati penuh Paslon 02, paslon ini telah memenangi kontestasi Pilpres 2024 dalam satu putaran," kata Djohan saat menyampaikan keterangan sebagai ahli dalam sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 di Gedung MK, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Menurut Djohan, harusnya raihan suara Prabowo-Gibran dianulir karena telah membiarkan Pilpres 2024 tidak berjalan dengan jujur dan adil. Sebab, Prabowo-Gibran menikmati keberpihakan Jokowi.
"Maka kemenangan paslon 02 dengan cara fraud ini layak dianulir oleh MK," ujarnya.
Djohan menyampaikan, pemilih di Indonesia cenderung berorientasi paternalistik dan feodalistik karena tingkat pendidikan yang masih rendah. Sehingga pengerahan kepala desa hingga Pj kepala daerah memberikan pengaruh besar kepada masyarakat dalam menentukan pilihan.
"Paslon 02 dengan dukungan all out Presiden Joko Widodo lewat berbagai kebijakannya tampak mengontrol dengan efektif ketiga posisi kunci itu untuk mengdongkrak perolehan suara mereka. Maka, tak heran bila perolehan suara paslon 02 bisa melampaui ambang batas 50 persen lebih dalam sekali putaran," jelas dia.