PAM Jaya Targetkan 64 Ribu Sambungan Baru di Jakarta pada 2024

- Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, umumkan rencana ekspansi besar-besaran untuk menambah 68 ribu sambungan air bersih di Jakarta.
- PAM Jaya akan melakukan sosialisasi hingga ke tingkat kelurahan untuk mendorong penggunaan air bersih dari PAM Jaya dan mengurangi penggunaan air tanah.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengumumkan rencana ekspansi besar-besaran untuk menambah sambungan air bersih di wilayah Jakarta.
Dalam laporannya kepada Gubernur DKI Jakarta, Arief menyampaikan, target ambisius tahun ini sebanyak 68 ribu sambungan baru. Angka ini lebih tinggi dari capaian nasional sebelumnya sebanyak 64 ribu sambungan.
“Target ini belum pernah tercapai di seluruh Indonesia, namun kami optimis untuk merealisasikannya. Tahun depan, target kami bahkan lebih besar lagi, yaitu 130 ribu sambungan baru,” ujar Arief dalam FGD Peningkatan Pelayanan Air Bersih Perpipaan untuk Fasilitas Kesehatan (Faskes) Milik Pemprov DKI Jakarta di Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).
1. Kurangi risiko air tanah

Arief berharap melalui ekspansi ini membuat banyak masyarakat Jakarta menggunakan PAM Jaya sebagai kebutuhan air bersih. Ini sekaligus mengurangi penggunaan air tanah yang berisiko.
"Kami ingin menyampaikan bahwa PAM Jaya juga akan melakukan sosialisasi hingga ke tingkat kelurahan," katanya.
2. Penyambungan ke faskes gratis

Sementara untuk mendukung target penyambungan tersebut, PAM Jaya menggunakan metode pembiayaan kreatif, khususnya untuk fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas agar tidak dikenakan biaya tambahan.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat, terutama fasilitas kesehatan, tidak terbebani oleh biaya sambungan. Yang perlu mereka siapkan hanyalah instalasi internal seperti keran dan pipa di dalam gedung,” ujar Arief.
3. Usia pipa PAM sudah ratusan tahun

Arief menegaskan bahwa kualitas air di Water Treatment Plant (WTP) sudah memenuhi standar air minum. Namun, dari mengakui tidak seluruh jaringan distribusi PAM Jaya dapat menyediakan air minum karena kondisi jaringan perpipaan yang sebagian besar berusia tua.
"Bahkan ada yang mencapai 100 tahun. Biaya untuk mengganti seluruh pipa lama ini sangat besar, mencapai Rp12 triliun, mengingat panjang jaringan kami mencapai 12 ribu kilometer," ujarnya.
Untuk itu, dia berharap target penyambungan 64 ribu sambungan baru di Jakarta bisa terealisasi pada tahun ini.