PDIP Ingatkan Posisi Dubes RI untuk AS Penting, Berharap Segera Disii

- Kehadiran Dubes RI untuk AS sangat penting, terutama dalam menangani kasus WNI di AS.
- Dubes tidak hanya sebagai perwakilan, tetapi juga penguatan diplomasi perlindungan WNI.
- Pemerintah diminta segera mengisi kursi Dubes RI untuk AS demi memaksimalkan fungsi diplomasi Indonesia terhadap Amerika Serikat.
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi 1 DPR RI Fraksi PDIP Nico Siahaan menyoroti kekosongan kursi Duta Besar (Dubes) RI untuk Amerika Serikat (AS) selama dua tahun terakhir.
Menurut dia, kehadiran Dubes RI untuk AS sangat diperlukan. Khususnya, buat menangani berbagai kasus WNI di AS.
Salah satu kasus terbaru, seorang WNI bernama Aditya Harsono Wicaksono yang tinggal di Marshall, Minnesota, ditangkap sejumlah agen Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS atau Immigration and Customs Enforcement (ICE) di tempat kerjanya pada 27 Maret.
Nico mengatakan, tanpa kehadiran duta besar, respons terhadap kasus-kasus seperti ini bisa menjadi lebih lambat dan tidak maksimal.
"Kita butuh wakil yang mampu membuka dialog langsung dengan pemerintah AS demi melindungi kepentingan warga kita,” ujar Nico, Jakarta, Rabu (16/4/2025).
1. Dubes jadi garda perlindungan WNI

Nico mengatakan, kehadiran duta besar tak hanya berfungsi sebagai perwakilan Indonesia di negara lain, tetapi juga penguatan diplomasi perlindungan WNI.
Khususnya, dalam konteks kasus-kasus hukum yang bersinggungan dengan isu politik, sosial, atau HAM di negara tempat WNI berada.
"Kasus seperti ini harus menjadi momentum refleksi. Perwakilan kita di luar negeri bukan hanya menjadi penjaga hubungan bilateral, tetapi juga garda depan perlindungan warga negara,” kata dia.
2. DPR harap pemerintah segera isi Dubes RI untuk AS

Oleh sebab itu, Nico berharap pemerintah segera mengisi kursi Dubes RI untuk AS sehingga bisa memaksimalkan fungsi diplomasi bagi Indonesia terhadap Amerika Serikat.
“Seperti yang disampaikan Ketua DPR, Ibu Puan Maharani, kami berharap Pemerintah segera mengirimkan nama calon Dubes RI untuk AS untuk dipertimbangkan oleh DPR," kata dia.
"Dengan begitu, posisi Dubes kita di AS yang kini kosong bisa segera terisi dan memaksimalkan fungsi diplomasi,” sambungnya.
3. PKS desak posisi Dubes RI untuk AS segera diisi

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Jazuli Juwaini turut menyoroti kekosongan posisi Duta Besar Indonesia untuk AS yang sudah berlangsung hampir dua tahun.
Jazuli berharap pemerintah segera menyelesaikan persoalan ini, agar posisi Dubes RI untuk AS segera terisi demi memperkuat hubungan bilateral.
"Tentu kita berharap posisi Dubes segera terisi. Tapi selama itu belum terjadi, tidak boleh jadi alasan untuk berhenti melakukan diplomasi yang membawa maslahat bagi negara dan bangsa,” kata dia.
Jazuli mengakui pentingnya peran dubes. Namun, ia menilai hal itu seharusnya tidak menjadi penghambat utama bagi Indonesia dalam melakukan upaya-upaya diplomasi.
“Keberadaan duta besar memang penting, tapi bukan satu-satunya faktor dalam melakukan komunikasi dan diplomasi," ujar dia.
"Kita tetap bisa melakukan lobby dan negosiasi strategis, meski posisi itu belum terisi,” sambung dia.