Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemuda Tak Diurus, KNPI Usul Jabatan Menpora Diganti Jadi Menora

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam konferensi pers pengukuhan dan pelepasan kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020. (IDN Times/Margith Juita Damanik)
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam konferensi pers pengukuhan dan pelepasan kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020. (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Putri Khairunnisa, mengusulkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) diganti menjadi Kementerian Olahrga (Kemenora).

Usul tersebut disampaikan Putri lantaran merasa kecewa dengan kinerja Menpora, Zainudin Amali yang tidak memperhatikan anak-anak muda. 

"Tidak perlu terlalu jauh, hari ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya mengurusi olahraga sampai saya bilang kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, khususnya hanya bisa dijadikan sebagai Menora, Menteri Olahraga," kata dia dalam diskusi bertajuk 'Mainan Oligarki di Balik Politik Identitas Menjelang 2024' di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (12/11/2022).

1. KNPI usul gaji Menpora dipangkas

Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Putri Khairunnisa (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Putri Khairunnisa (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Setelah diganti dari Menpora jadi Menora, Putri juga mengusulkan supaya gaji dari Menteri Zainudin dipotong.

"Jadi gajinya potong setengah, karena cuma jadi Menora. Siapa yang gak sepakat kalau menteri itu dijadikan Menora? Diskusi dengan saya," ujar dia.

2. Anak muda jarang dilibatkan dalam mengambil keputusan

Ilustrasi anak muda (IDN Times/Aryodamar)
Ilustrasi anak muda (IDN Times/Aryodamar)

Putri mengaku khawatir dengan kondisi anak muda saat ini yang jarang dilibatkan dalam berbagai kebijakan.

"Melihat diskursus hari ini, saya melihatnya anak muda ini mau dijadikan apa ya? Ketika adanya keputusan yang sangat penting secara politis, tidak ada keterlibatan anak muda. Ketika terjadi hal-hal yang krusial untuk anak muda, tidak ada keterlibatan mereka," kata dia.

3. Pesimistis anak muda bisa bicara banyak saat 2045

ilustrasi milenial (IDN Times/Nathan Manaloe)
ilustrasi milenial (IDN Times/Nathan Manaloe)

Lebih lanjut, Putri menuturkan, jika pemuda Indonesia tidak diurus seperti sekarang, maka bukan tidak mungkin saat bonus demografi di 2045, generasi muda tidak bisa berkembang sesuai yang diharapkan pemerintah.

"Jadi pemudanya gak diurus, jangan pernah bermimpi kalau anak muda pada 2045 saat bonus demografi ternyata tidak bisa menopang beban yang seharusnya menjadi penerus bangsa. Karena tidak ada keterlibatan anak muda yang dimulai dan diurusi oleh menterinya itu sendiri," ujar dia.

"Kami perlu diurusi, perlu dibina, jangan sampai menterinya kami binasakan. Karena pemuda sebagai penerus apa yang menjadi tugas pemimpin hari ini. Ketika kami dapat tugas tersebut, kami tidak bisa menjalankan, kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan. Artinya, tugas bangsa yang mencerdaskan anak bangsa hanya sebagai jargon," imbuh dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us