Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Pramono: Peran Pemuda Sangat Besar

- Pancasila sebagai benteng menghadapi berbagai tantangan bangsa
- Persatuan hingga gotong royong harus menjadi semangat bersama
- Mimpi pemuda untuk memajukan bangsa menjadi tantangan utama
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan Hari Kesaktian Pancasila sebagai momentum untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal tersebut dia katakan saat menjadi inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Balai Kota Jakarta, pada Rabu (1/10/2025).
"Hari ini, Pemprov DKI Jakarta melaksanakan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Momentum ini menjadi pengingat untuk meneguhkan kembali komitmen bangsa terhadap ideologi negara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.
1. Pancasila sebagai benteng menghadapi berbagai tantangan bangsa

Menurut Pramono, Pancasila sebagai dasar persatuan menjadi benteng untuk menghadapi berbagai persoalan dan tantangan bangsa.
"Pancasila menjadi benteng menghadapi berbagai persoalan dan tantangan bangsa ke depan," tegas Pramono.
2. Persatuan hingga gotong royong harus menjadi semangat bersama

Lebih lanjut, Pramono menjelaskan sejumlah sikap harus menjadi semangat bersama dalam membangun Indonesia yang maju, adil, dan bermartabat.
"Persatuan, toleransi, keadilan dan gotong royong harus menjadi semangat bersama dalam membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan bermartabat, sekaligus menjaga keutuhan NKRI di tengah keberagaman," kata dia.
3. Mimpi pemuda untuk memajukan bangsa menjadi tantangan utama

Pramono pun menjelaskan, tantangan utama di masa kini adalah bagaimana para pemuda memiliki mimpi untuk memajukan bangsa.
"Saat ini, tantangannya sangat berbeda, tetapi sebagai bangsa yang sedang membangun dan ingin maju, maka tantangan paling utama adalah bagaimana para pemuda itu mempunyai mimpi yang tinggi untuk memajukan bangsa ini," tegasnya.
Selain itu, dia juga mengakui peran pemuda yang sangat besar bagi pembangunan Jakarta.
"Khususnya di Jakarta, membuat Jakarta menjadi kota global, inklusif, berbudaya, sehingga peringkatnya bisa terus naik, bahkan di bawah 50 dalam waktu dekat ini. Jadi, peran pemuda sangat besar bagi pembangunan Jakarta," tutup Pramono.