Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pesan Wamenag bagi Umat Buddha di Hari Suci Waisak

Biksu Buddha menyalakan lampu LED untuk membentuk gambar Sang Buddha, perayaan hari Waisak, perayaan tahunan kelahiran, pencerahan, dan kematian Buddha, di Kuil Dhammakaya, Pathum Thani, dekat Bangkok, Thailand, (15/5/2022). (ANTARA/REUTERS /Soe Zeya Tun/aww.)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi mengajak seluruh umat Buddha untuk memperkuat dan menjunjung tinggi sikap toleransi, baik dalam internal maupun antarumat beragama di momentum Waisak.

"Sebagai negara yang majemuk, bangsa Indonesia dituntut untuk memiliki rasa toleransi yang sangat tinggi demi menjaga perdamaian serta keutuhan Bangsa Indonesia," ujar Zainut Tauhid Sa'adi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (4/6/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Zainut dalam acara Puncak Peringatan Hari Tri Suci Waisak 2567BE/2023 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu.

1. Wamenag bahas soal toleransi

ANTARA FOTO/Andreas Fitri Armoko

Wamenag menjelaskan toleransi merupakan suatu sikap terbuka untuk menerima, mendengar pendapat orang lain yang berbeda. Sikap demikian, kata dia, sangat penting mengingat bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan beragam suku, agama, dan ras.

"Toleransi tidak akan pernah merusak keyakinan. Kita meyakini yang menurut kita benar, tapi kita menghormati keyakinan saudara kita yang lain," kata dia.

2. Umat Buddha diajak berkontribusi ke program pemerintah

Rombongan biksu Thudong setibanya di pelataran Vihara Buddha Jayanti disambut umat Buddha dan masyarakat setempat. (IDN Times/Istimewa)

Zainut mengajak umat Buddha untuk turut serta memberikan kontribusi, mendukung program-program pemerintah.

"Senantiasa mempraktikkan Dharma dengan baik dan benar dalam keseharian. Dengan demikian, akan terwujud kedamaian di Negara RI tercinta ini," kata dia.

3. Perbedaan dapat dijadikan kekuatan

Perayaan waisak di Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sebelumnya, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kementerian Agama, Nyoman Suriadarma mengajak umat Buddha untuk merawat kerukunan antarsesama manusia.

"Menjadikan perbedaan sebagai sebuah kekuatan merupakan bagian dari aktualisasi ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari," kata dia.

Ragam mazhab dalam agama, menurut dia, semestinya tidak menjadi penghambat terwujudnya keharmonisan dan kerukunan umat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us