PMI Kirim Kapal Bawa 60 Tangki Air dan Logistik untuk Bencana Sumatra

- PMI mengirim Kapal Kemanusiaan berisi 60 tangki air dan berbagai perlengkapan penting untuk korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
- Kapal ini membawa 31 tangki air bersih, 40 unit talpon, 200 tandon air, 10.000 kompor, dan perlengkapan lainnya. Estimasi perjalanan kapal selama empat hari.
- Bantuan air bersih menjadi prioritas utama PMI untuk kebutuhan konsumsi dan pembersihan rumah yang tertutup lumpur. PMI akan tetap berada di wilayah terdampak minimal satu tahun.
Jakarta, IDN Times - Palang Merah Indonesia (PMI) memberangkatkan Kapal Kemanusiaan berisi berbagai bantuan logistik untuk korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pemberangkatan dilakukan dari Dermaga 5 IKT Domestik Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (6/12/2025).
1. Kapal bawa 31 tangki air

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI, Asmawi Syam, mengatakan pengiriman ini menjadi tahap awal respons PMI terhadap kondisi darurat di tiga provinsi terdampak.
“Kapal ini membawa 31 tangki air bersih untuk melengkapi 29 tangki yang sudah lebih dulu berada di lokasi, sehingga totalnya 60 tangki,” ujarnya.
Selain itu, PMI mengirim berbagai perlengkapan penting di antaranya, 40 unit talpon, 200 tandon air, 10.000 kompor, 10.000 regulator, 50.000 sarung, 10.000 bungkus mi instan, 10.000 mi cup, dan 10.000 karung beras.
Lalu perlengkapan lainnya, 17.000 potong pakaian baru, 6.000 masker kain, 600 sprayer, 600 terpal, 1.000 paket baby kit, 1.000 paket clinic kit, dan 2.000 paket hygiene kit.
Sebanyak 88 personel PMI turut ditugaskan untuk mengawal distribusi serta memperkuat pelayanan di daerah terdampak.
2. Estimasi perjalanan kapal selama empat hari

Kapal dijadwalkan berangkat pukul 14.00 WIB dan menempuh rute Jakarta–Belawan–Lhokseumawe–Banda Aceh dengan estimasi perjalanan empat hari. Pengiriman kebutuhan untuk Sumatera Barat akan dilakukan pada tahap berikutnya melalui jalur darat maupun laut. PMI juga menyiapkan pembelian barang secara lokal khusus untuk wilayah Sumbar karena akses logistik lebih memungkinkan.
Untuk kebutuhan darah, PMI telah mengirimkan 1.500 kantong melalui jalur udara agar dapat diterima lebih cepat oleh fasilitas pelayanan kesehatan di daerah bencana.
3. Bantuan air bersih menjadi prioritas

Asmawi menjelaskan, bantuan air bersih menjadi prioritas, terutama untuk kebutuhan konsumsi dan pembersihan rumah yang tertutup lumpur. PMI Provinsi bersama PDAM setempat juga menyiapkan sumber air melalui sekitar 60 unit pompa air.
Ia menegaskan, PMI akan tetap berada di wilayah terdampak hingga tahap rehabilitasi.
“Sesuai arahan Ketua Umum Bapak Jusuf Kalla, PMI akan berada di tiga daerah ini minimal satu tahun,” katanya.
PMI berharap seluruh logistik dapat tiba sesuai jadwal dan segera didistribusikan ke kabupaten/kota terdampak melalui PMI daerah, yang memiliki data kebutuhan paling mendesak.


















