Polisi Akan Pantau Efektivitas Angkot Jalur Puncak Libur Saat Lebaran

- Polisi memantau efektivitas kebijakan liburkan angkot saat Lebaran 2025 di jalur Puncak Bogor-Cianjur untuk mengurangi kemacetan
- Sopir angkot masih ingin beroperasi hingga sehari sebelum Lebaran, namun libur selama tujuh hari telah ditetapkan
- Analisis efektifitas hilangnya naik turun penumpang angkot di jalur Puncak Bogor akan dilakukan terhadap jumlah kendaraan yang masuk dan keluar
Bogor, IDN Times - Polisi akan memantau efektivitas implementasi kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang meliburkan sopir angkot menarik penumpang saat libur Lebaran 2025 di sepanjang jalur Puncak Bogor hingga Cianjur untuk mengurangi macet di jalur wisata tersebut.
“Kita belum tahu efektif atau tidak mengurangi macet di jalur Puncak, karena baru akan dilaksanakan pada saat hari H Lebaran sampai hari ke-7. Kami akan pantau nanti,” kata KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto kepada IDN Times, Jumat (28/3/2025).
Menurut Ardian, tujuan dari meliburkan angkot beroperasi saat libur Lebaran agar lalu lintas tidak terhambat oleh naik turun penumpang. Oleh karena kebaikan baru, seberapa berpengaruh mengurangi kemacetan Puncak Bogor akan terlihat nanti saat implementasi.
1. Angkot masih beroperasi di Puncak sampai 30 Maret

Ardian menyampaikan, aspirasi para sopir kepada Gubernur Dedi Mulyadi, mereka masih ingin mengangkut penumpang sampai satu hari sebelum Lebaran 2025. Menanggapi aspirasi ini, libur mereka dimulai selama tujuh hari libur Lebaran.
“Awalnya akan diberlakukan mulai tanggal 28 ini, tapi tadi para sopir minta ke pak Gubernur masih narik sampai tanggal 30. Jadi mulai nanti pada saat libur Lebaran, baru bisa kami pantau,” ujarnya.
2. Hilangkan naik turun penumpang angkot vs jumlah kendaraan masuk dan keluar jalur Puncak Bogor

Ia menyampaikan, efektifitas hilangnya naik turun penumpang angkot di jalur Puncak Bogor berbanding dengan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar akan dianalisa apakah berpengaruh signifikan atau tidak.
Diketahui, jalur Puncak Bogor memiliki titik-titik persimpangan wisata dan akses jalur alternatif yang kerap membuat antrean panjang kendaraan terjadi. Polisi telah menyiapkan rekayasa lalu lintas berupa ganjil genap, one way, pengamanan jalur alternatif dan joki yang suka menggetok harga kepada para pengemudi untuk mencari jalan tercepat menuju Puncak Bogor.
“Jadi liburnya angkot kan berarti naik turun penumpang yang tidak ada. Kita tetap antisipasi titik-titik kemacetan dari sisi lain,” kata dia.
3. Gubernur Dedi Mulyadi beri uang kompensasi libur sopir angkot sebesar Rp1,5 juta

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat telah mendatangi ratusan sopir angkot di Cipanas, Cianjur dan Puncak Kabupaten Bogor untuk mengumumkan kebijakan meliburkan angkot beroperasi pada saat libur Lebaran 2025.
Ia berjanji akan memberikan kompensasi uang sebesar Rp1,5 juta, terdiri atas Rp1 juta untuk libur mengangkut penumpang sebelum hari raya Lebaran 2025 berikut uang sembako sebesar Rp500 ribu. Begitupun setelah Lebaran mereka akan mendapatkan uang dengan jumlah yang sama.
“Biar tugasnya (aparat) agak ringan. Kalau mereka (angkot) tidak ngetem di jalan, mereka libur, minimal jalannya kosong, macetnya tidak terlalu parah," kata Dedi.