Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polri Buka Hotline Korban Robot Trading dan Binary Option

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khsus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Tindak Pidana Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri membuka hotline pengaduan kasus Robot Trading dan Binary Option. Hotline pengaduan bisa diakses melalui whatsapp dengan nomor 0812-1322-7296 atau melalui platform media sosial Instagram dengan akun @posko_robottrad_binary_option_dittipideksus.

Direktur Tipideksus Brigjen Whisnu Hermawan meminta para korban kasus Robot Trading dan Binary Option memanfaatkan hotline yang sudah disiapkan untuk memudahkan pelaporan ke Polri.

"Akses hotline ini dibuka untuk para korban kasus Robot Trading dan Binary Option. Korban yang berdomisili dimana pun, baik di Jakarta maupun di daerah bisa melaporkannya mulai hari ini," kata Whisnu lewat keterangan tertulisnya, Jumat (18/03/2022).

1. Korban Fahrenheit hingga DNA Pro langsung lapor!

Robot Trading Fahrenheit (dok. IDN Times/Istimewa)

Dalam kesempatan tersebut, Brigjen Whisnu mengungkapkan, selain kasus penipuan Binary Binomo dengan tersangka Indra Kenz, penyidik Dittipideksus juga menangani sejumlah kasus penipuan melalui platform binary option dan robot trading seperti FBS, Viral Blast Global, Mark AI, Evotrade, Fahrenheit, FIN888 dan DNA Pro.

"Harapan kami, hotline pengaduan ini dapat membantu korban kejahatan penipuan dengan modus investasi robot trading dan binary option yang marak berkembang di Indonesia saat ini," ujar Whisnu.

2. Korban Fahrenheit kehilangan sejumlah uang dalam sekejap

Bukti trading korban Fahrenheit alami margin call (MC) (dok. Ari)

Seperti diketahui, Fahrenheit dan Viral Blast disebut sebagai aplikasi robot trading ilegal karena tak mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Kedua aplikasi trading ini pun sudah diblokir di Indonesia.

“Sejumlah korban Fahrenheit telah mengungkapkan masalah ini di dunia maya. Mereka mengaku pihak Fahrenheit seperti sengaja membuat mereka tak bisa menarik dana keuntungan dari hasil perdagangan. Bahkan, dana korban mendadak lenyap dalam sekejap,” ujar Whisnu.

3. Kasus Fahrenreit masih penyelidikan

Kabag Penum Ropenmas Divisi Humas Polri, Kombes Pol Gatot Repli Handoko. (dok. Humas Polri)

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri masih melakukan penyelidikan dugaan penipuan dengan robot trading Fahrenheit. Dalam perkara ini, korban melaporkan sang pemilik Hendry Susanto.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Gatot Repli Handoko mengatakan, laporan telah diterima sejak 14 Februari 2022.

“Laporan sudah diterima pada 14 Februari 2022, terlapor Hendry Susanto, kini masih lidik,” ujar Gatot kepada IDN Times, Minggu (13/3/2022).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us