Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polri: Target Teroris JAD Bukan Pemilu, Tapi Aparat Polisi

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo (IDN Times/Fitang)

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan serangan teroris di Sibolga, Sumatera Utara, tidak ada kaitannya dengan Pemilu. Serangan terduga teroris itu justru mengincar aparat kepolisian.

"Tidak ada kaitan dengan Pemilu, sasarannya adalah melakukan 'amaliyah' terhadap markas dan aparat keamanan," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis(14/3).

1. Target JAD tidak mungkin pemilu

IDN Times/Istimewa

Dedi menegaskan, teroris di Sibolga merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS. Menurut Dedi, target mereka tidak mungkin Pemilu. Dedi menuturkan, aparat keamananlah yang menjadi target dari kelompok teroris itu.

"Karena aparat keamanan itu yang paling intens penegakan hukum terhadap kelompok mereka. Ideologi mereka, (polisi) harus diperangi," tegas Dedi.

2. Ledakan terjadi di Sibolga Sumatera Utara

IDN Times/Hendra Simanjuntak

Sebelumnya, warga Sibolga, Sumatera Utara, digegerkan oleh ledakan keras yang terjadi pada Selasa (12/3). Ledakan itu sempat diunggah warga setempat dalam bentuk video ke media sosial.

Ledakan terjadi di rumah terduga teroris Husain alias Abu Hamzah (AH) di Jl KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Sibolga, Sumatera Utara. Polisi telah menangkap Abu Hamzah.

3. Istri Abu Hamzah melakukan bom bunuh diri

IDN Times/Sukma Mardya Shakti

Dedi sebelumnya mengatakan, usai polisi gagal melakukan negosiasi, istri Abu Hamzah melemparkan bom yang dibawanya keluar rumah.

“Satu petugas dilempar bom hingga terluka dan ada satu warga juga. Kondisi istrinya hancur saat dievakuasi,” ujar Dedi di Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/3).

Menurut Dedi istri Abu Hamzah membawa 4 bom aktif, di antaranya bom yang akhirnya melukai warga dan polisi, serta bom menewaskan dirinya sendiri serta anaknya.

“Jumlah bom dari pengakuan AH ada puluhan bom. Yang terakhir, (bom) aktif dibawa istrinya ada 4 dan bahan baku (peledak) ada puluhan kilo (di rumahnya),” jelasnya.

Atas kejadian bom bunuh diri tersebut, istri dan satu orang anak Abu Hamzah dinyatakan meninggal dunia dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

“Barusan dari lapangan dan evakuasi ibu dan anak dapat dipastikan yang berada di kamar saat meledakkan diri ibu dan seorang anak kecil berusia 2 tahun lebih,” ujar Dedi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us