Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PPIH Bantu 3 Jemaah Embarkasi Solo yang Terpisah di Arab Saudi

Suasana Ka'bah, Minggu (19/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)
Intinya sih...
  • Rombongan haji Indonesia tiba di Makkah sesuai jadwal yang ditetapkan.
  • Tiga jemaah dari Embarkasi Solo terpisah dari keluarganya saat proses keberangkatan.
  • Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) membantu tiga jemaah yang terpisah dan berhasil mengetahui posisi keluarga mereka.

Jakarta, IDN Times - Rombongan jemaah haji Indonesia yang bergerak dari Madinah tiba di Makkah pada Sabtu malam, 10 Mei 2025, waktu Arab Saudi. Mereka datang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Kedatangan jemaah menjadi bagian dari proses transisi ibadah dari Madinah ke Makkah dalam rangkaian Ibadah Haji tahun 2025.

Berdasarkan siaran pers dari Kementerian Agama (Kemenag), tiga di antara jemaah berasal dari Embarkasi Solo (SOC), yakni Kloter 1 rombongan 5, 6, dan 7 terpisah dari keluarganya. Berdasarkan data yang dihimpun, mereka adalah Wili, Ani Senjawati Ningsih (45) asal Banyumas, serta Bambang Supriyadi, seorang lansia berusia 73 tahun yang juga berasal dari Banyumas, Jawa Tengah. Ketiganya tiba menggunakan bus antarkota Shalawat bersama rombongan lainnya.

Namun, di balik kegembiraan mereka karena telah tiba di tanah suci, ketiganya menghadapi kenyataan pahit, mereka terpisah dari anggota keluarganya. 

1. Terpisah dari anak dan orang tua

JCH Embarkasi Palembang saat di Asrama Haji (Dok. Kemenag Sumsel)

Wili diketahui terpisah dari anaknya, sementara Ani Senjawati Ningsih terpisah dari ibunya, Tri Latifah Hanum (65). Adapun Bambang Supriyadi tidak bersama anak perempuannya, Guritno Kirana. Rombongan terpisah terjadi saat proses pendataan dan keberangkatan dari Madinah menuju Makkah.

Menurut keterangan Ani Senjawati Ningsih, dirinya terpisah dari sang ibu ketika proses pemanggilan jemaah untuk naik bus dilakukan. 

"Saya dengar nama ibu saya dipanggil sewaktu naik bus. Tapi saya tidak ikut dipanggil sampai akhirnya setelah semua jemaah naik bus, langsung berangkat," kata Ani.

2. Panik karena terpisah

Petugas medis saat memeriksa kondisi jemaah haji asal Sumsel. (Dok. Kemenag Sumsel)

Ani mengaku panik ketika menyadari telah terpisah dari ibunya. Hal ini diperparah kondisi kesehatan ibunya yang merupakan lansia dan mengidap penyakit skoliosis.

"Sekitar jam 12.00 waktu Saudi itu saya terpisah karena bus yang membawa ibu saya dan jemaah lainnya bergerak lebih dahulu," kata Ani.

3. PPIH membantu 3 orang yang terpisah

(Media Center Haji)

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sektor 4 kemudian membantu tiga jemaah yang terpisah dari keluarganya. Ketiganya langsung menjalani proses pendataan ulang dan mendapat konsumsi untuk memulihkan kondisi fisik.

PPIH sektor 4 kemudian dengan sektor lain di bawah Daker Makkah untuk menelusuri keberadaan anggota keluarga ketiga jemaah yang terpisah. Petugas pun berhasil mengetahui posisi keluarga dari tiga jemaah yang terpisah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Ilyas Listianto Mujib
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us