Presiden Prabowo Apresiasi Kinerja Bulog Saat Panen Raya

Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengapresiasi Perum Bulog yang berhasil menyerap dan membeli gabah petani sebesar Rp6.500 per kilogram.
Bukan hanya menjalankan kebijakan pemerintah untuk membeli gabah kering panen (GKP) sesuai harga pembelian pemerintah (HPP), Perum Bulog juga menyerap dan membeli gabah basah petani langsung di lokasi-lokasi panen dengan harga yang sama.
“Terima kasih kepada Bulog, kepada para petani, penyuluh pertanian, dan semua unsur yang telah bekerja keras," kata Prabowo saat melakukan panen raya padi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang merupakan bagian dari kegiatan panen serentak yang berlangsung di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, pada Senin (7/4).
1. Membuat para petani tersenyum

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut menyampaikan bahwa penetapan HPP GKP sebesar Rp6.500 per kg membuat para petani tersenyum karena bisa meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Menurutnya, kebijakan tersebut tak hanya memberikan keuntungan bagi petani, tetapi juga akan berdampak positif pada perekonomian pedesaan dan sektor pertanian secara keseluruhan.
Bahkan, kebijakan tersebut sekaligus mendorong semangat para petani untuk terus memproduksi beras berkualitas tinggi.
"Saya sampaikan ucapan terima kasih dari para petani di Jawa Barat terutama daerah Subang dan Karawang, serapan gabah Rp6.500 per kilogram itu untuk gabah basah bukan kering,” katanya.
Dedi pun menyampaikan apresiasinya kepada Perum Bulog yang melakukan penyerapan gabah basah di wilayah Subang dan Karawang. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan pencapaian bersejarah dalam industri pertanian di Indonesia khususnya wilayah Jawa Barat.
“Jadi diterima di sawah itu gabah dalam kondisi basah Pak Presiden, dan langsung diantarkan ke Bulog Pak. Jadi saya ucapkan banyak terimakasih Pak Presiden. Ini baru terjadi dalam sepanjang sejarah pertanian di Jawa Barat, Pak. Sekali lagi terima kasih banyak, Pak Presiden," ujarnya.
2. Meningkatkan kesejahteraan petani

Selain itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) yang juga Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, Sudaryono menegaskan bahwa kebijakan pembelian GKP dengan harga Rp6.500 per kilogram menunjukkan perhatian nyata pemerintah terhadap kesejahteraan petani, terutama menjelang hari raya.
"Harga ini mencerminkan bentuk kehadiran pemerintah untuk menyejahterakan petani Indonesia. Dengan harga Rp6.500, para petani akhirnya bisa merasakan manfaat dari hasil kerja keras mereka dan mendorong perekonomian di desa," katanya.
Ia juga menambahkan, kebijakan pembelian dan penyerapan gabah sebesar Rp6.500,-/kg oleh pemerintah melalui Perum Bulog ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tukar petani (NTP) dan memastikan ketersediaan pangan dalam negeri, khususnya beras.
"Selain terus gencar melakukan sosialisasi pembelian gabah di tingkat petani dengan harga yang sesuai ketentuan pemerintah, kami juga aktif mengedukasi petani dan pemangku kepentingan terkait mengenai pentingnya melakukan panen pada waktu yang tepat. Hal ini sangat penting karena panen yang tepat akan menghasilkan gabah dengan kualitas yang lebih baik, yang tentunya akan berdampak positif bagi kesejahteraan petani,” terangnya.
3. Perum Bulog serap lebih dari 800 ribu ton setara beras

Dengan kebijakan ini, diharapkan kesejahteraan petani semakin meningkat dan ketahanan pangan nasional tetap terjaga, terutama menjelang bulan-bulan dengan permintaan pangan yang tinggi.
Perum Bulog mencatat, hingga hari ini, telah berhasil melakukan penyerapan lebih dari 800 ribu ton setara beras yang merupakan capaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Angka ini sejalan dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan merupakan upaya nyata Bulog untuk memastikan cadangan pangan nasional tetap stabil. (WEB)