Pramono: Ondel-Ondel Bukan untuk Ngamen

- Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan kesenian ondel-ondel harus mendapatkan apresiasi dan tidak lagi dijadikan sebagai alat untuk mengamen.
- Pramono meminta agar 42 sanggar kesenian Betawi di Jakarta dibantu agar bisa terus berkarya dan ondel-ondel dirawat dengan baik sebagai bagian dari budaya utama Betawi.
- Pramono komitmen untuk melestarikan dan menjadikan budaya Betawi sebagai identitas utama Jakarta sebagai kota global sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024.
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan agar kesenian ondel-ondel tidak lagi dijadikan sebagai alat untuk mengamen. Sebagai kebudayaan yang dinamis, kesenian ondel-ondel dinilainya harus mendapatkan apresiasi dari seluruh pihak.
"Jadi, saya sangat berharap bahwa ondel-ondel itu merupakan budaya yang dinamis, nggak statis. Tetapi harus juga mendapatkan apresiasi penghargaan yang memadai," ujar Pramono dikutip laman resmi Pemprov DKI, Jumat (30/5/2025).
1. Ondel-Ondel harus dijaga dengan baik

Pramono mengatakan ondel-ondel harus dirawat dengan baik dan menjadi bagian dari budaya utama Betawi. Untuk itu, Pramono meminta jajarannya agar membantu 42 sanggar kesenian Betawi di Jakarta agar bisa terus berkarya.
"Saya termasuk yang kemudian memesankan supaya, mohon maaf, ondel-ondel tidak digunakan untuk mencari, mengamen lah. Tetapi betul-betul dirawat dengan baik," katanya.
2. Bantu tampil diberbagai acara

Pramono menyampaikan, kehadiran pemerintah diperlukan untuk membantu memenuhi kebutuhan seniman ondel-ondel serta memberikan kesempatan untuk tampil di berbagai ruang publik dan acara.
"Sehingga ondel-ondel nanti kita buat, kita undang ke berbagai acara di ibu kota, acaranya banyak banget," ucap Pram.
3. Pramono komitmen lestarikan budaya

Dalam kesempatan ini, Pramono menegaskan komitmennya untuk melestarikan dan menjadikan budaya Betawi sebagai identitas utama Jakarta sebagai kota global.
Hal ini sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 yang menyebutkan bahwa Jakarta akan menjadi kota global serta akan memajukan kebudayaan Betawi sebagai kebudayaan utamanya.