Profil Perwira dan Komandan Upacara HUT ke-76 TNI di Istana Merdeka

Jakarta, IDN Times - HUT ke-76 TNI diperingati dengan cara sederhana di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/10/2021). Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya lonjakan COVID-19. Pihak Istana membatasi jumlah tamu yang diundang dan menyiarkan langsung tayangan HUT TNI melalui media sosial.
Pada upacara HUT ke-76 TNI hari ini, ada dua perwira TNI Angkatan Darat yang ikut ambil peran. Mereka adalah Brigjen TNI Novi Helmy Prasetya selaku perwira upacara dan Kolonel Infanteri Tunjung Setiabudi yang menjadi komandan upacara. Suara Tunjung terdengar membahana di Istana Merdeka yang memimpin sejumlah pasukan peserta upacara.
"Pimpinan saya ambil alih," ujar Tunjung sambil mengalungkan pedang di tangan kirinya dalam upacara HUT TNI.
Sementara, Novi terdengar memberikan laporan HUT ke-76 kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo. "Lapor HUT ke-76 TNI siap dimulai," ungkap Novi kepada Jokowi.
Jokowi merespons dengan kata laksanakan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian melangkah keluar Istana untuk menjadi inspektur upacara.
Lalu, seperti apa rekam jejak Brigjend Novi dan Kolonel Tunjung?
1. Brigjen Novi dibesarkan di Kopassus

Brigjen Novi diketahui lahir di Bangkalan pada 10 November 1971. Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1993. Kini, ia menjabat sebagai Kepala Staf Komando Garnisun Tetap I Jakarta.
Novi dilantik Letjen Dudung Abdurachman ketika masih menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya. Sebelum bertugas di Garnisun, Novi diketahui lama dan dibesarkan di lingkungan pasukan elite di TNI AD, Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Ia pernah ditugaskan dalam operasi di Timor Timur pada tahun 1996. Lalu, pada 1999, Novi juga ikut serta dalam operasi Tribuana bersama satuan elite Kopassus.
Novi yang pernah menjabat sebagai Kasi Intel Kopassus juga ikut ditugaskan dalam pengamanan VVIP RI 1 di sejumlah negara. Antara lain pada 2013 di Rusia, 2004 di Inggris dan 2015 di Jerman.
2. Kolonel Tunjung bertugas di Nusa Tenggara Timur

Sementara, Tunjung diketahui lahir di Solo pada 3 Agustus 1977. Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1998. Sehari-hari, Tunjung bertugas sebagai Komandan Brigade Infanteri 21/Komodo di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Meski demikian, pada April 2021, Tunjung ikut membantu dampak bencana alam angin kencang dan banjir bandang akibat badai siklon tropis Seroja. Kepada media, Tunjung mengatakan para prajurit dari Brigif 21/Komodo fokus melakukan penanganan dampak bencana di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang.
Sebelum dipilih menjadi komandan upacara di HUT ke-76 TNI, nama Tunjung juga sempat masuk menjadi kandidat komandan di HUT ke-76 Indonesia. Acara tersebut dilakukan di Istana Negara. Namun, yang terpilih adalah koleganya Kolonel Pnb Putu Sucahyadi.
3. Jokowi apresiasi peran TNI dalam mengatasi pandemik COVID-19

Sementara, Presiden Jokowi dalam pidatonya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap seluruh prajurit TNI. Sebab, dalam penanganan pandemik COVID-19, TNI termasuk menjadi salah satu pihak yang diandalkan.
"Penanganan COVID-19 ini tidak lepas dari peran besar TNI. TNI selalu menunjukkan profesionalisme dalam setiap penugasan. Kemampuan perorangan, kemampuan satuan, kemampuan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk alutsista telah digunakan untuk menunaikan tugas yang diberikan," ungkap Jokowi saat menjadi inspektur upacara HUT ke-76 TNI di Istana Merdeka.
Jokowi menginstruksikan TNI selalu siaga dalam menghadapi ancaman di skala yang lebih luas. Semisal pelanggaran kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber, ancaman biologi, hingga ancaman bencana alam.
Ia juga menekankan bahwa perlu dilakukan transformasi pertahanan di mana prajurit TNI menjadi pondasinya.
"TNI harus manunggal dengan rakyat, dengan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. Mereka defensif, aktif dan memiliki pertahanan berlapis," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.